Menkominfo Ingin Operator Tak Cuma Berbagi BTS

Aditya Panji | CNN Indonesia
Senin, 07 Sep 2015 18:20 WIB
Menkominfo Rudiantara ingin industri telekomunikasi untuk melakukan berbagi perangkat radio sampai frekuensi.
Ilustrasi BTS (ANTARA FOTO/Vitalis Yogi Trisna)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mendorong upaya industri telekomunikasi untuk melakukan strategi berbagi infrastruktur aktif, yang tak menutup kemungkinan untuk melakukan berbagi perangkat radio sampai frekuensi.

Selama ini, kata Rudiantara, berbagi infrastruktur telekomunikasi yang dilakukan di Indonesia masih bersifat pasif, hanya mengarah pada berbagi peralatan penunjang seperti menara base transceiver station (BTS).

Ia berkata hal itu akan didorong agar berbagi infrastruktur dapat dilakukan secara semi aktif dan lambat laun bisa aktif.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita akan lihat apakah memungkinkan untuk sharing di radio access network (RAN). Satu perangkat bisa dipakai bareng-bareng," kata Rudiantara usai membuka acara Simposium Keamanan Siber yang diselenggarakan Internet Society di Jakarta, Senin (7/9).

Usul ini diklaim datang atas permintaan sejumlah operator seluler agar mereka dapat melakukan efisiensi dari sisi investasi dan operasional.

Saat ini para pemangku kepentingan masih membicarakan peluang untuk melakukan berbagi infrastruktur dan Rudiantara menargetkan keputusannya dapat diambil tahun ini.

"Kalau jalan sendiri-sendiri akan memakan biaya besar. Apalagi sekarang dolar (Amerika Serikat) sedang tinggi. Kita pemerintah dorong untuk melakukan efisiensi," lanjut Rudiantara.

Selain itu, ia tak menutup kemungkinan untuk membuka aturan berbagi frekuensi, jika memang jadi kebutuhan masa depan para pemangku kepentingan. Jika dirasa butuh, Rudiantara tak segan untuk mengubah regulasi.

Langkah berbagi infrastruktur diharapkan juga mampu menekan defisit neraca perdagangan Indonesia yang salah satunya dipicu oleh tingginya akan impor produk telekomunikasi, mulai dari radio BTS sampai ponsel untuk konsumen, yang merupakan komoditas kedua terbesar setelah minyak dan gas.

(adt/tyo)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER