Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan keamanan siber Zscaler yang bermarkas di San Jose, California, Amerika Serikat baru-baru ini menemukan jenis baru malicious software atau malware yang diam-diam membajak ponsel Android dan meminta tebusan sebesar Rp 7,1 juta.
Malware jenis baru yang ditemukan Zscaler ini memanfaatkan aplikasi berbau pornografi untuk memikat banyak konsumen agar menggunakannya.
Baca: Aksi Aplikasi Porno, Rekam Pengguna dan Minta Tebusan
Mengutip situs Fortune, ketika para konsumen tergoda untuk mengunduh dan memasang aplikasi porno di perangkat mobile mereka, malware ini langsung menjalankan aksinya, yaitu mengambil foto si pengguna secara diam-diam. Tak tanggung-tanggung, ia juga akan membajak ponsel dan meminta tebusan US$ 500 atau setara Rp 7,1 juta melalui PayPal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aplikasi yang ditawarkan kepada para konsumen ini memang sengaja menyamar sebagai aplikasi pemutar video porno yang diberi nama Adult Player yang berjalan di sistem operasi Android.
Adult Player tidak terdaftar di dalam toko online Google Play, aplikasi ini dilaporkan hanya tersedia melalui situs pihak ketiga.
"Saat si korban mulai menggunakannya, aplikasi ini diam-diam mengambil foto mereka dan ditampilkan di layar mengandung ransomware bersama dengan pesan untuk membayar tebusan," tulis pihak Zscaler di dalam blog perusahaan.
Diketahui populasi pengguna ponsel Android berbanding lurus dengan tumbuhnya malware yang menyerang sistem operasi tersebut. Laboratorium virus G Data menemukan sekitar 560.761 malware Android baru, meningkat 27 persen dibandingkan kuartal pertama di tahun 2015.
Rekor baru juga tercipta dimana pada pertengahan tahun 2015, angka satu juta sampel malware Android baru terlampaui untuk pertama kalinya dalam sejarah, tepatnya 1.000.938 malware Android.
(tyo)