Belum Dijual, 'iPhone 6s' Sudah Beredar di China

Aditya Panji | CNN Indonesia
Jumat, 25 Sep 2015 06:51 WIB
iPhone 6s palsu dijual seharga 580 yuan atau US$ 91 di Shenzhen, China, sementara iPhone 6 Plus palsu dihargai 630 yuan atau US$ 99.
iPhone 6s palsu (kiri) dijual seharga 580 yuan atau US$ 91 di kota Shenzhen, China, sementara iPhone 6 Plus palsu (kanan) dihargai 630 yuan atau US$ 99. Keduanya berjalan dengan Android yang antarmukanya didesain mirip iOS. (REUTERS/Staff)
Jakarta, CNN Indonesia -- Di pertokoan kota Shenzhen, China, lebih dari 30 toko yang memajang logo Apple, menawarkan jasa penjualan perdana iPhone 6s dan iPhone 6s Plus yang akan diluncurkan di China pada 25 September 2015.

Para karyawan toko-toko ini mengenakan kaus warna biru dengan logo Apple di tengah, dan banyak iPad serta jam tangan Apple Watch dijajakan di meja kayu model minimalis. Suasana ini sengaja dibuat agar persis menyerupai Apple Store resmi.

Akan tetapi, di kota Shenzhen, hanya ada satu Apple Store resmi dan lima mitra toko resmi yang menjual produk Apple. Selebihnya tidak ada toko yang bermitra resmi dengan Apple.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari 30 toko Apple 'abal-abal' tersebut, ada yang benar-benar menjual produk iPhone, tapi tentu saja iPhone generasi 6 ke bawah. Dan yang unik, ada pula toko penjual iPhone imitasi yang di dalamnya memakai sistem operasi Android dengan tampilan antarmuka yang mirip iOS.

Menurut penelusuran Reuters pada 21 September, saat ini sudah beredar iPhone 6s dan iPhone 6s Plus palsu di China yang sebenarnya adalah ponsel Android.

iPhone 6s palsu dijual seharga 580 yuan atau US$ 91, sementara iPhone 6 Plus palsu dihargai 630 yuan atau US$ 99.

Apple enggan berkomentar soal kehadiran iPhone 6s palsu dan toko-toko Apple Store palsu ini. Tetapi kepada Reuters, mereka menyarankan agar konsumen pergi memberi produk di toko resmi Apple atau dengan mengunjungi situs web resmi.

Pada 25 September nanti, Apple akan menjual iPhone 6s dan iPhone 6s Plus di 12 negara, yaitu Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Jerman, Kanada, Australia, Selandia Baru, Singapura, Hong Kong, Jepang, Puerto Rico, dan China.

Ini merupakan pertama kalinya China menjadi target penjualan perdana Apple secara global. Konsumen China diprediksi akan jadi penyumbang penjualan iPhone terbaru karena di sana banyak penggemar produk Apple. (adt)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER