Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah berhasil menaklukan Pluto, NASA sebagai badan antariksa Amerika Serikat kini tengah menyortir misi penerbangan pesawat luar angkasa selanjutnya untuk kepentingan investigasi. Apa tujuan selanjutnya?
Penerbangan awak manusia ke Mars memang menjadi tujuan besar untuk tahun 2030an. Sebelum mewujudkannya, NASA berunding mengenai destinasi selanjutnya dalam waktu dekat di bawah NASA's Discovery Program dari Jet Propulsion Laboratory (JPL).
Mengutip situs resmi NASA, ada sebanyak 27 proposal yang diajukan ke dewan dan setelah melalui proses seleksi, akhirnya terpilih lima misi antariksa berikutnya yang kira-kira akan dilaksanakan pada 2021.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Misi-misi tersebut tiga di antaranya akan menargetkan asteroid dan dua lainnya akan menyambangi Venus.
Tiap tim investigasi akan menerima US$ 3 juta atau sekitar Rp 44 miliar untuk menjalankan konsep penelitian dan analisis. Setelah evaluasi, NASA akan melakukan seleksi akhir pada September 2016 untuk melanjutkan pengembangan hingga peluncuran.
Berikut lima proyek potensial untuk menjadi misi investigasi antariksa oleh NASA selanjutnya.
PsycheProyek Pysche akan mengeksplorasi asal-usul inti planet
dengan memelajari asteroid Psyche yang diyakini memiliki bodi logam. Asteroid ini juga diyakini bertahan hidup dari benturan keras benda antariksa lainnya.
Proyek ini akan dikepalai oleh Linda Elkins-Tanton dari Arizona State University di Tempe, Arizona.
Near Earth Object Camera (NEOCam)NEOCam yang dilengkapi dengan instrumen inframerah bakal dimanfaatkan untuk menjelajah dan menemukan asteroid yang tak terdeteksi di dekat Bumi. Ia diperkirakan akan memantau objek-objek 10 kali lebih dekat di lingkungan sekitar Bumi.
Amy Mainzer dari NASA JPL akan menjadi pemimpin investigasi proyek NEOCam.
LucyProyek Lucy rencananya akan melakukan penyelidikan pertama kalinya terhadap asteroid Jupiter, Trojan. Trojan selama ini diduga menyimpan petunjuk penting untuk mengungkap sejarah sistem tata surya.
Peneliti dari Southwest Research Institute di Boulder, Colorado, Harold Levison ditunjuk sebagai pemimpin proyek Lucy.
VERITASThe Venus Emissivity, Radio Science, InSAR, Topography, and Spectroscopy mission (VERITAS) dari NASA diharapkan bisa menghasilkan gambar permukaan Venus dengan topografi resolusi tinggi dan memproduksi peta deformasi pertama dan komposisi permukaannya.
Kepala investigasi VERITAS ini adalah Suzanne Smrekar dari NASA JPL.
DAVINCIDeep Atmosphere Venus Investigation of Noble gases, Chemistry, and Imaging (DAVINCI) akan menjadi proyek NASA yang memelajari komposisi kimia atmosfer Venus dalam waktu 63 menit. Proyek ini diharapkan bisa menjawab pertanyaan ilmiah seputar misteri di permukaan Venus -- apakah ada aktivitas vulkanik aktif di sana dan bagaimana permukaannya berinteraksi dengan atmosfer planet.
DAVINCI akan dikepalai oleh Lori Glaze dari Goddard Space Flight Center NASA di Greenbelt, Maryland.
(tyo)