Arek Suroboyo dan Mantan Pegawai Google Buat Aplikasi Kencan

Aditya Panji | CNN Indonesia
Jumat, 09 Okt 2015 10:19 WIB
Jim Yang dari Surabaya, dan Min Gyung Kang asal Korea Selatan yang sebelumnya adalah karyawan Google, bergabung untuk membuat aplikasi kencan online Gather.
Tampilan antarmuka aplikasi kencan online Gather. (Dok. Gather)
Jakarta, CNN Indonesia -- Dua pakar pemrograman komputer sekaligus pengusaha yang berkarier di Silicon Valley, bersatu untuk mengembangkan aplikasi kencan online sekaligus pencari jodoh Gather. Mereka adalah Jim Yang yang berasal dari Surabaya, dan Min Gyung Kang asal Korea Selatan yang sebelumnya adalah karyawan Google.

Gather merupakan aplikasi kencan berbasis komputasi awan (cloud) yang membantu seorang yang belum punya pasangan untuk bertemu dengan orang yang cocok.

Pengguna Gather dapat masuk ke layanan ini dengan akun media sosial Facebook. Dari layanan Gather seorang pengguna dapat melihat profil, foto, pekerjaan, hobi, dan jaringan teman. Pengguna kemudian bisa memilih untuk menyukai atau tidak menyukai seseorang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apabila keduanya saling menyukai, mereka dapat melihat profil masing-masing dan mulai berkirim pesan di dalam aplikasi. Sebagai alternatif, pengguna juga dapat mengirimkan balon virtual untuk menunjukkan ketertarikan mereka kepada pengguna lain.

Dari akun Facebook pula, Gather dapat menjodohkan pengguna dengan orang-orang yang ada di dalam lingkaran Facebook mereka, termasuk lingkaran tingkat kedua dan ketiga. Misal, teman dari seorang teman.

Gather dapat memberi notifikasi jika para penggunanya berada di lokasi yang dekat. Apabilan dua pengguna sedang menaiki bus TransJakarta yang sama, maka aplikasi akan memberi notifikasi di mana dan kapan mereka berpapasan di dunia nyata.

Pendiri sekaligus CEO Gather, Jim Yang mengatakan, Gather memposisikan diri sebagai antitesis dari Tinder yang memiliki reputasi menjodohkan pengguna dengan orang asing. Sementara Gather menjodohkan di dalam lingkungan teman, atau teman dari teman.

"Ada banyak sekali yang bisa disimpulkan dari lokasi," jelas Jim Yang. "Sebagai contoh, apabila Anda bertemu dengan seseorang di sebuah konser atau festival, Anda sudah bisa membuat perkiraan tentang kepribadian orang itu."

Saat ini, Gather hanya tersedia untuk pengguna perangkat iOS dan untuk Android bakal menyusul. Perusahaan mendapat sambutan yang bagus dari pengguna di Kanada, dan memiliki rencana besar untuk pasar Indonesia.

Dua pendiri Gather, Min Gyung Kang (tengah) dan Jim Yang (kanan). (Dok. Gather)


Jim Yang saat ini merupakan seorang investor perorangan sekaligus penasihat di sejumlah perusahaan rintisan digital (startup) di Amerika Serikat.

Ia sempat membangun usaha patungan e-commerce bersama konglomerat Salim Group, namun krisis ekonomi 1998 mengganjal semua itu. Ia kemudian pergi ke Amerika Serikat untuk mendirikan perusahaan konsultan peranti lunak yang beroperasi selama 7 tahun dan akhirnya mengalami penurunan drastis pada 2004.

Jim Yang sudah mengambil ancang-ancang dan mendirikan solusi manajemen identitas bernama Identyx, yang kemudian dijual ke perusahaan penyedia peranti lunak terbuka Red Hat pada 2008.

Sementara Min Gyung Kang, sebelumnya memegang posisi sebagai senior pemrogram komputer di Google. Ia juga merupakan personel awal proyek Android Bouncer, sebuah inisiatif untuk melindungi pengguna Google Play dari aplikasi berbahaya. (adt/eno)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER