Jakarta, CNN Indonesia -- Kunjungan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara bersama Presiden Joko Widodo ke Amerika Serikat pada 24 hingga 28 Oktober mendatang tak akan lengkap bila tak datang ke Silicon Valley, markas para raksasa teknologi berpusat.
Mengunjungi lembah silikon di San Francisco jad salah satu agenda Rudiantara. Ia mengaku kesempatan ini akan dimanfaatkan sebagai tinjauan.
"Sudah jelas Silicon Valley ini adalah sebuah inspirasi. Indonesia perlu didorong untuk bisa mengembangkan sektor teknologi yang menguntungkan dari sisi ekonomi juga," ucap Rudiantara kepada awak media di Kantor Kemenkominfo, Jakarta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menyatakan, demi memajukan industri
e-commerce, pemain lokal membutuhkan inkubator, technopreneur, investor, hingga pemodal ventura untuk kepentingan pendanaan serta arahan berbisnis.
Selain mendorong para pelaku lokal seperti konglomerat dan inkubator lokal untuk berinvestasi, Rudiantara pun selalu terbuka menerima dana dari pihak internasional sekalipun.
Ia pun bermimpi, jika konsep Silicon Valley bisa diwujudkan di Indonesia, ia memastikan lokasinya tak akan berada di Jakarta, melainkan Bandung atau Yogyakarta.
"Soal industri kreatif nan maju, kota Bandung jagoannya. Bandung dan Yogyakarta jadi gudang orang-orang kreatif dan inovatif yang mampu menciptakan ide baru," Rudiantara menuturkan.
Potensi besar ekonomi di bidang teknologi memang telah dicium oleh Wali Kota Bandung Ridwan Kamil. Daerah Gedebage di timur Bandung pun disebut-sebut telah dipersiapkan oleh Bandung Teknopolis agar perusahaan seperti Google, Facebook dan banyak lain berkumpul.
Selama ini perusahaan teknologi yang berkantor di Indonesia lokasinya terpisah-pisah seperti saat ini. Ridwan ingin 'Silicon Valley' di Bandung tersebut didesain dengan gaya yang futuristik.
"Walau bagaimanapun peran pemerintah dan pelaku
e-commerce adalah mutlak," sambung Rudiantara.
Selain agenda mengunjungi raksasa teknologi seperti Google, Facebook, dan Apple, untuk membahas peluang investasi di Indonesia, Rudiantara bakal memboyong startup, UKM, dan perusahaan kategori established, berharap bisa terjalin koneksi yang erat dan membahas soal pendanaan secara bisnis.
Pelaku seperti Nadiem Makarim dari Gojek, Andrew Darwis dari Kaskus, hingga William Tanuwidjaya dari Tokopedia kabarnya akan diajak langsung ke lembah silikon.
Tak hanya Rudiantara dan Ridwan Kamil, Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir juga menyatakan bahwa mimpi besarnya untuk Indonesia adalah mewujudkan 'Silicon Valley' sendiri.
Alih-alih terfokus pada satu sektor seperti Silicon Valley, yakni teknologi informasi, Nasir menginginkan ragam sektor agar bisa dikembangkan di Indonesia.
Nasir mengatakan, pemerintah khususnya Kemenristek Dikti mendorong tiap universitas Tanah Air untuk mengembangkan fokusnya masing-masing.
Ia menjabarkan, sektor pertanian bakal dikembangkan oleh IPB, kemudian ITB dipercaya bisa meningkatkan engineering atau teknis. Nasir juga menambahkan, UGM bakal didorong untuk mengembangkan life science serta marine techno park yang akan digarap oleh Universitas Diponegoro.
Sejauh ini, pengembangan wajib oleh pemerintah adalah program 100 Taman Sains dan Teknologi Nasional atau Science Techno Park (STP). Bukan sekadar pemenuhan 'syarat' Joko Widodo, STP ini ditujukan memang untuk memajukan pertumbuhan teknologi Indonesia.
Menurut Nasir, STP bisa membuka jalan terwujudnya 'Silicon Valley' ala Indonesia. Saat ini sekitar 95 techno park yang sedang dikembangkan dan disempurnakan. Targetnya 2019 sudah bisa capai angka 100.
(eno)