Jakarta, CNN Indonesia -- Sejumlah pendiri sekaligus CEO perusahaan digital dan industri kreatif Indonesia bakal ikut rombongan Presiden Joko Widodo dalam lawatan ke Amerika Serikat, termasuk ke pusat industri teknologi Silicon Valley di California. Mereka membawa sejumlah misi yang diharapkan bisa memberi dampak positif pada industri.
Ada enam pendiri atau petinggi perusahaan teknologi dan industri kreatif yang akan ke sana bersama pemerintah yang di dalamnya termasuk Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara. Mereka adalah Nadiem Makarim dari Gojek, William Tanuwijaya dari Tokopedia, Ferry Unardi dari Traveloka, Andrew Darwis dari Kaskus, Yansen Kamto dari Kibar, dan Emirsyah Satar dari MatahariMall.
Selain mengunjungi petinggi perusahaan raksasa teknologi Silicon Valley seperti Google, Facebook, dan Apple, para pendiri perusahaan ini akan bertemu dengan sejumlah perusahaan pemodal ventura dan investor perorangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rudiantara mengatakan, salah satu tujuan lawatan ini adalah memperkaya roadmap
e-commerce untuk pasar Indonesia. Dengan begini diharapkan tercipta aturan yang sehat untuk pelaku industri dan konsumen.
Sektor perdagangan elektronik atau
e-commerce selama ini masuk dalam Daftar Negatif Investasi (DNI). Kementerian Komunikasi dan Informatika telah lama mengusulkan untuk melonggarkan DNI bagi
e-commerce agar pemodal asing bisa masuk berinvestasi di bisnis tersebut.
Rudiantara sendiri berencana membagi tiga segmen perusahaan e-commerce, yaitu perusahaan rintisan
(startup), usaha kecil menengah (UKM), dan perusahaan mapan
(established).Disinyalir Rudiantara akan melonggarkan investasi asing masuk ke perusahaan teknologi yang sudah mapan. "Kalau diperbolehkan
established, kita bisa melindungi perusahaan yang kecil-kecil bertumbuh. Jangan apa-apa sudah diambil asing," ujar Rudiantara, Jumat (23/10).
Dalam kunjungan ini, pemerintah juga berupaya menjembatani pelaku
e-commerce dan perusahaan digital lain untuk mempererat koneksi dengan perusahaan AS serta membuka pintu investasi untuk perusahaan rintisan lain di Indonesia.
William Tanuwijaya dari Tokopedia, menyambut baik inisiatif pemerintah membawa perwakilan industri digital lokal ke AS yang selama ini dijadikan rujukan teknologi.
"Inisiatif seperti ini sudah bukti nyata juga pemerintah support dengan bangkitnya homegrown entrepreneurs asal Indonesia," ujar William saat berbincang dengan CNN Indonesia, Kamis (22/10).
Dari pengalaman para pelaku industri teknologi lokal ini, mereka dimintai pemerintah untuk menjelaskan kondisi dan potensi bisnis digital di Indonesia.
Menurut informasi yang ditampung Nadiem Makarim, akan ada sekitar 5 sampai 7 pemodal ventura dan pemodal perorangan dari AS yang hadir dalam pertemuan dengan pengusaha teknologi dari Indonesia.
Tokopedia dan Gojek merupakan perusahaan Indonesia yang telah merasakan "manisnya" meraih investasi dari pemodal besar AS, yaitu Sequoia Capital, yang dikenal dengan banyak portofolio investasi sukses termasuk di Google, Cisco, Apple, YouTube, WhatsApp, Nvidia, Dropbox, PayPal, Yahoo, Oracle, LinkedIn, Airbnb, sampai Square.
Nadiem dan William dalam banyak kesempatan sering mengatakan pentingnya transfer pengetahuan yang telah mereka dapat dari para mentor luar negeri untuk memperbesar perusahaan.
Pendiri Kaskus Andrew Darwis, mengatakan, investor yang akan ditemui nanti di AS adalah pemodal ventura maupun pemodal perorangan "kelas kakap" yang berinvestasi dan berhasil mendorong pertumbuhan perusahaan rintisan menjadi perusahaan mapan. Tetapi ia enggan menyebut secara detail nama investor tersebut.
"Mereka pasti sudah tahu Indonesia itu potensi besar. Tapi kami juga ingin dengar bagaimana mereka mambangun perusahaan IT yang besar," ujar Andrew.
Transfer pengetahuan dapat terjadi ketika perwakilan investor masuk dalam perusahaan yang diberi pendanaan. Tak jarang, perwakilan investor itu duduk di kursi dewan direksi untuk mengawasi pengembangan produk dan bisnis yang diharap membantu memperbesar skala perusahaan.
Sementara dari sisi pengelolaan dana, uang yang diberika investor tersebut bakal dimanfaatkan untuk merekrut sumber daya manusia di berbagai divisi yang pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas produk dan layanan.
Dari pandangan Nadiem, ia berharap kunjungan ini akan memberi hasil positif untuk ekosistem digital di Indonesia. Investor lokal juga diharapkan terpicu oleh kompetisi investasi yang berdatangan dari luar negeri.
"Semoga dari kunjungan ini bisa membantu para pendiri perusahaan teknologi untuk mendapat investasi. Banyak pendiri muda yang butuh bantuan investasi," tutur Nadiem.
(adt/eno)