Bakteri dari Bumi Bisa Terbawa ke Luar Angkasa

Hani Nur Fajrina | CNN Indonesia
Rabu, 28 Okt 2015 05:30 WIB
Bakteri dari Bumi bisa saja terbang ke luar angkasa dan menghinggapi stasiun luar angkasa internasional (ISS).
Ilustrasi luar angkasa. (Dok. NASA)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sebuah studi yang baru dirilis dalam jurnal Microbiome mengungkapkan bahwa Stasiun Luar Angkasa Internasional (International Space Station/ISS) ternyata dipenuhi oleh virus dan bakteri dari Bumi.

Astronaut seringkali dipandang sebagai profesi yang membutuhkan kondisi fisik sehat dan bugar. Namun kenyataannya mereka juga tetap bisa membawa bakteri, virus, sampai jamur ke ISS sebagai rumah antariksa mereka.

Dijelaskan bahwa di samping kondisi kargo dan pesawat antariksa yang sudah disterilkan oleh para kru, tetap saja virus dan bakteri bisa terbawa ke luar angkasa seiring para astronaut meluncur.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Para peneliti mengumpulkan debu dari sampel filter udara dan kantung vakum yang digunakan di ISS. Mereka menemukan partikel debu di sana mengandung bakteri patogen.

Walau penelitian ini tidak bisa menyimpulkan apakah bakteri-bakteri tersebut berbahaya bagi manusia di antariksa, mereka menekankan bahwa mikroorganisme yang sebetulnya tidak bahaya di Bumi nyatanya bisa memicu peradangan atau iritasi kulit di luar angkasa.

Pencemaran bakteri seperti tentu menjadi perhatian khusus bagi para astronaut yang sedang mengangkasa di ISS, sebab debu dan kotoran melayang di udara selama di lingkungan nol gravitasi.


Selain itu, tak bisa dipungkiri bahwa sistem imun manusia memang melemah di antariksa sehingga lebih rentan terhadap infeksi. Sehingga kondisi fisik astronaut dituntut harus bugar.

Menurut keterangan NASA, demi memelihara lingkungan ISS, para kru yang sedang bertugas di sana secara berkala menguji udara, air, permukaan, dan mengikuti protokol kebersihan.

Sebelumnya tercatat bakteri Salmonella pernah menjadi 'penumpang gelap' di ISS pada 2009 silam. Para ilmuwan menemukan Salmonella ternyata tujuh kali lebih berbahaya di antariksa ketimbang Bumi. Salmonella sendiri merupakan bakteri yang bisa meracuni makanan.

Di tahun yang sama, bakteri E. coli dan staph juga ditemukan telah berkembang di ISS.

Staf kontrol misi antariksa memang bisa melakukan sejumlah cara untuk mengurangi risiko pencemaran bakteri di lingkungan nol gravitasi. Namun pada kenyataannya tidak akan ada lingkungan yang benar-benar steril apabila melibatkan kontak manusia.

(eno/tyo)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER