Jakarta, CNN Indonesia -- Jutaan bintang bertaburan di angkasa, seakan tak ada celah setitik pun yang tidak dihiasi oleh sinarnya. Namun para astronom menemukan area antariksa yang nihil akan keberadaan bintang. Tim astronom dari
European Southern Observatory (ESO) menangkap area bernama Nebula Coalsack yang tak dihiasi bintang sama sekali dengan bantuan teleskop Wide Field Imager di La Silla, Chilie.
Lokasi Nebula Coalsack sendiri berada di konstelasi Crux, yaitu sekitar 600 tahun cahaya dari Bumi.
Dari hasil laporan resmi ESO, mereka menyatakan bahwa Nebula Coalsack ini adalah gumpalan awan gelap di antariksa yang menyembunyikan cahaya bintang di belakangnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari gambar yang dirilis ESO menunjukkan Nebula Coalsack sebagian besar terbentuk dari kumpulan debu dan gas antariksa. Nah, debu tersebut menyerap dan memecah cahaya dari latar belakang bintang. Hal inilah yang menjadi penyebab mengapa area Coalsack sangat gelap.
"Coalsack seakan melawan datangnya sinar dari bintang. Karena itulah nebula ini jadi dikenal oleh orang-orang di belahan selatan sejak lama," begitu pernyataan resmi ESO.
Sebagai catatan singkat, Nebula Coalsack pertama kali diamati oleh astronom asal Spanyol, Vicente Yáñez pada 1499. Nebula ini kemudian mendapat nama panggilan lain, yaitu Black Magellanic Cloud yang berperan sebagai tampilan gelap apabila dibandingkan dengan cahaya terang dari dua satelit galaksi Bimasakti, Magellanic Cloud.
Namun Coalsack bukan termasuk ke dalam galaksi. Dia hanyalah awan debu antariksa yang menggumpal sehingga menghalangi sinar bintang.
(tyo)