Astronaut Wanita ke Antariksa Tanpa Dandan, Keramas dan Pria
CNN Indonesia
Selasa, 03 Nov 2015 09:42 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Selama ini astronaut pria lebih mendominasi penerbangan ke luar angkasa, namun tak sedikit juga kaum perempuan yang terpilih menjalankan misi antariksa. Kira-kira bagaimana keadaan mereka selama di ruang nol gravitasi?
Sebagai bentuk persiapan Rusia yang ingin menerbangkan astronaut ke bulan pada 2029, sebanyak enam astronaut perempuan usia 22 sampai 34 tahun menjalani pelatihan di dalam pesawat antariksa tiruan selama delapan hari.
Mereka menjalani eksperimen di ruang isolasi di mana enam astronaut tersebut merupakan pakar di bidang biofisika, psikologi, dan medis.
Semua kandidat astronaut ini terlebih dahulu menghadiri konferensi pers dan mereka menjawab pertanyaan mendasar yang cukup menggelitik, seperti bagaimana perasaan mereka saat menjalankan tugas tanpa merias wajah dengan alat kosmetik.
"Kami sangat cantik tanpa dandan sekalipun," jawab salah satu anggota awak Darya Komissarova, mengutip situs The Verge.
Koleganya yang bernama Anna Kussmaul turut menanggapi pertanyaan yang dilontarkan media tentang bagaimana mereka menyesuaikan diri bekerja di ruang hampa tanpa peran laki-laki.
"Siapapun yang bersedia menjalani misi antariksa tentu tak akan khawatir apabila tidak ada kehadiran kaum lelaki. Kami di sini untuk mengerjakan tugas dan tak punya waktu untuk memikirkan laki-laki," tutur Kussmaul.
Lalu muncul lagi pertanyaan lucu seputar rambut mereka. "Saya tidak tahu apakah kita akan bertahan tanpa sampo, karena dalam situasi seperti ini kami sebetulnya ingin tetap terlihat cantik," ucapnya lagi.
Perlu diingat bahwa kehadiran awak perempuan di dalam program antariksa Rusia memang seringkali tersandung masalah seksime. Sejauh ini tercatat baru ada empat astronaut perempuan yang menjalani misi ke ruang nol gravitasi sejak program antariksa Rusia mulai beroperasi pada 1931.
Roscosmos selaku badan antariksa Rusia menggandeng European Space Agency (ESA) dalam misi penerbangan ke Bulan yang rencananya akan berlangsung sebelum 2030.
Rusia dan Eropa memiliki kepentingan yang mirip, yaitu 'menguasai' Bulan. Dengan kerjasama di antara keduanya, tentu menjadi langkah awal yang menjanjikan.
[Gambas:Youtube]
Sebagai bentuk persiapan Rusia yang ingin menerbangkan astronaut ke bulan pada 2029, sebanyak enam astronaut perempuan usia 22 sampai 34 tahun menjalani pelatihan di dalam pesawat antariksa tiruan selama delapan hari.
Mereka menjalani eksperimen di ruang isolasi di mana enam astronaut tersebut merupakan pakar di bidang biofisika, psikologi, dan medis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami sangat cantik tanpa dandan sekalipun," jawab salah satu anggota awak Darya Komissarova, mengutip situs The Verge.
"Siapapun yang bersedia menjalani misi antariksa tentu tak akan khawatir apabila tidak ada kehadiran kaum lelaki. Kami di sini untuk mengerjakan tugas dan tak punya waktu untuk memikirkan laki-laki," tutur Kussmaul.
Lalu muncul lagi pertanyaan lucu seputar rambut mereka. "Saya tidak tahu apakah kita akan bertahan tanpa sampo, karena dalam situasi seperti ini kami sebetulnya ingin tetap terlihat cantik," ucapnya lagi.
Perlu diingat bahwa kehadiran awak perempuan di dalam program antariksa Rusia memang seringkali tersandung masalah seksime. Sejauh ini tercatat baru ada empat astronaut perempuan yang menjalani misi ke ruang nol gravitasi sejak program antariksa Rusia mulai beroperasi pada 1931.
Roscosmos selaku badan antariksa Rusia menggandeng European Space Agency (ESA) dalam misi penerbangan ke Bulan yang rencananya akan berlangsung sebelum 2030.
Rusia dan Eropa memiliki kepentingan yang mirip, yaitu 'menguasai' Bulan. Dengan kerjasama di antara keduanya, tentu menjadi langkah awal yang menjanjikan.
[Gambas:Youtube]
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK