Demi Nafkahi Keluarga, Sebagian Gojek Menolak Mogok

Aditya Panji | CNN Indonesia
Selasa, 03 Nov 2015 13:11 WIB
"Kalau saya pilih tetap narik. Ya, namanya juga kerja buat kebutuhan. Saya belum menikah, tapi saya ada adik yang masih sekolah dan ibu saya."
Pengemudi Go-Jek sedang menjemput calon penumpang di kawasan Jalan Saharjo, Jakarta, Selasa, 4 Agustus 2015. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Hari ini, Selasa (3/11), tersiar pesan berantai berisi ajakan agar para pengemudi Gojek melakukan mogok kerja sebagai bentuk protes. Tetapi, sejak pagi ini masih banyak terlihat sejumlah pengemudi dengan atribut Gojek yang mengantar penumpang.

Mereka yang memilih tetap bekerja hari ini mengatakan telah mendapat informasi soal ajak mogok kerja ini, tetapi menurut mereka informasi yang tersiar itu belum jelas kepastiannya.

"Kalau saya pilih tetap narik. Ya, namanya juga kerja buat kebutuhan. Saya belum menikah, tapi saya ada adik yang masih sekolah dan ibu saya," kata salah seorang pengemudi Gojek dari Depok yang enggan disebut namanya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Pria berusia 26 tahun tersebut mengaku pagi ini baru saja mengantar penumpang dari Depok ke Pondok Indah. Menjadi mitra pengemudi Gojek merupakan satu-satunya pekerjaan yang kini ia lakoni.

Ajakan mogok kerja para pengemudi Gojek tersebut tersiar setelah perusahaan PT Gojek Indonesia memberlakukan aturan tarif dan bonus baru kepada mitra pengemudi.

Jarak per kilometer yang sebelumnya adalah Rp 4.000 kini diubah menjadi Rp 3.000 per kilometer per 2 November 2015. Sementara bonus Rp 50.000 per hari yang sebelumnya didapat mitra pengemudi dari mengumpulkan lima poin, kini bisa didapat jika mengumpulkan delapan poin per hari.

"Misalnya perjalanan dari Depok II Tengah ke Gelora Bung Karno, Senayan, itu kan sekitar 25 kilometer, jadi tarifnya Rp 100.000. Kalau sekarang cuma dapat Rp 75.000," tutur seorang pengemudi Gojek kepada CNN Indonesia.

Dari tarif Rp 75.000 itu, pengemudi meraih Rp 60.000 dan Rp 15.000 masuk ke perusahaan Gojek. Ia menjelaskan tidak ada perubahan skema bagi hasil dari aturan baru ini, tetap 80 persen untuk pengemudi dan 20 persen untuk perusahaan Gojek.

Pengemudi Gojek lain yang berdomisili di Tanah Kusir, Jakarta Selatan, mengaku tetap bekerja hari ini lantaran informasi ajak mogok yang ia dapatkan tidak jelas.

"Intinya kalau menurut saya, kabar itu tidak jelas. Saya kurang tahu kapan aksi itu mau dilakukan. Saya jalan terus, ini sudah dapat dua order," tuturnya.

CNN Indonesia telah menghubungi perusahaan Gojek untuk meminta penjelasan, tetapi belum mendapat jawaban hingga berita ini ditayangkan.

(adt/eno)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER