Uber Setop Layanan di Tiga Kota Besar Jerman

Aditya Panji | CNN Indonesia
Senin, 02 Nov 2015 07:01 WIB
Uber menangguhkan layanan di Hamburg, Frankfurt, dan Duesseldorf, karena sulit memenuhi izin mitra pengemudi. Kini Uber hanya beroperasi di Berlin dan Munich.
Warga mengantre mendaftarkan diri sebagai mitra Uber di New York, pada 21 Juli 2015. (REUTERS/Shannon Stapleton)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan peranti lunak Uber menangguhkan layanan mobil panggilan di tiga kota besar di Jerman karena terjegal oleh aturan sopir transportasi publik tanpa izin.

Dalam sebuah pernyataan, Jumat (30/10), Uber untuk saat ini menangguhkan layanan di kota Hamburg, Frankfurt, dan Duesseldorf.

“Kami tahu ini akan mengecewakan bagi mitra pengemudi dan penumpang kami di tiga kota,” tulis Uber dalam pernyataan resmi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengumuman ini disampaikan Uber setelah pengadilan Jerman pada Maret lalu melarang Uber memberi layanan mobil panggilan dengan pengemudi yang beroperasi tanpa izin. Perusahaan Uber dikenakan denda atas pelanggaran hukum transportasi lokal.

Uber berkata lisensi pengemudi di kota tersebut menjadi sangat kompleks.

Seorang mitra pengemudi yang hendak bergabung di Uber Jerman harus membayar 100 sampai 200 euro untuk lisenso, serta 150 sampai 200 euro untuk mendapat izin dari Kamar Dagang setempat.

“Bagi banyak calon mitra Uber, proses pendaftaran perusahaan mobil sewaan independen terbukti terlalu mahal dan memakan waktu,” tulis Uber.

Sejak itu, Uber mulai membatasi pengemudi yang hendak bergabung menjadi mitra. Uber di Jerman memberi layanan UberBlack untuk segmen pasar premium dan UberX untuk harga yang lebih murah.

Sekarang Uber masih beroperasi di dua kota lain, yaitu Berlin dan Munich, yang dinilai semakin populer. Mereka mengupayakan dialog dengan otoritas hukum, dan perusahaan tetap yakin Jerman merupakan pasar yang sangat penting secara global.

Uber saat ini merupakan perusahaan rintisan yang nilainya tumbuh paling cepat, dengan prediksi valuasi mencapai US$ 51 miliar, setelah mendapat pendanaan dari perusahaan pemodal.

(adt/ded)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER