Jakarta, CNN Indonesia -- Ada virus Android baru yang meracuni sejumlah aplikasi yang populer, seperti Facebook, Twitter, Candy Crush, Snapchat, dan WhatsApp. Melalui aplikasi tersebut, virus ini diyakini sanggup menginfeksi amat dalam ke sistem ponsel cerdas, sehingga ia nyaris mustahil bisa 'dibunuh'.
Alhasil, jalan termudah kalau sudah terinfeksi adalah dengan ‘membuang’ ponsel itu dan menggantinya dengan handset baru. Begitu hasil temuan perusahaan antivirus Lookout, seperti dikutip Washington Post dan Digital Trends, pada Jumat (6/11) kemarin. Lookout menyatakan sudah mengobservasi 20 ribu sampel virus tersebut.
Bagaimana cara kerja virus yang terdeteksi berupa
adware yang disusupi
trojan tersebut? Virus ini rupanya masuk ke aplikasi-aplikasi yang tidak diunduh dari toko aplikasi Google Play. Sekali pengguna mengunduhnya, virus ini bisa mengakses
root dan menginstalasi dirinya.
Karena menempel di dalam sistem, virus ini punya akses tanpa batas ke
file-file yang ada di dalam perangkat, sehingga menimbulkan risiko keamanan dan bocornya data-data pribadi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tapi ada cara sederhana untuk mencegah pengguna menjadi korban virus itu. Menurut keterangan Lookout, aktor di balik virus ini membuat ulang paket aplikasi resmi tadi dan menyuntikkan kode berbahaya, lalu mempublikasikan aplikasi beracun itu melalui pihak ketiga.
Nah, korbannya adalah mereka yang menginsal aplikasi di luar Play Store.
Apakah aplikasi di dalam Play Store benar-benar bebas virus? Tidak juga. Tapi menurut pakar keamanan siber, adalah lebih aman menginstalasi aplikasi dari toko aplikasi resmi, ketimbang mengunduhnya dari tempat lain.
Aplikasi-aplikasi yang terinfeksi trojan, dikenal antara lain dengan nama Shuanet, Kemoge/ShiftyBug, dan Shedun/GhostPush, ditemukan di banyak tempat di dunia, termasuk Indonesia. Jadi waspadalah.
(ded/ded)