Jakarta, CNN Indonesia -- Evercoss tak menganggap Xiaomi sebagai pesaing yang harus ditakuti. Sebaliknya, ini dianggap membuat persaingan makin menarik.
"Kami melihat vendor seperti Xiaomi sebagai counterpart di ekosistem. Semakin banyak persaingan, ekosistem smartphone semakin sehat," tutur Chief Marketing Officer Evercoss, Ricky Tanudibrata saat berbincang dengan sejumlah media di Jakarta, Selasa (10/11).
Menurutnya, pasar smartphone di Indonesia terlalu besar untuk satu, dua pemain saja. Jadi bagi Evercoss sendiri, kehadiran vendor lain seperti Xiaomi bisa membantu kembangkan ekosistem.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia juga mengatakan, sebagai sebuah brand, Evercoss diklaim sudah sangat besar di Indonesia. Jadi ponsel lokal baginya sudah harus siap terjun ke tengah pasar yang memang didominasi oleh pemain asing.
Lantas mengapa baru sekarang Evercoss mengeluarkan produk 4G untuk pertama kali?
Head PR & Media Relations Evercoss Kezia Mareshah menyatakan, perusahaan perlu memerhatikan kesiapan produk terlebih dahulu.
 CNN Indonesia/Hani Nur Fajrina |
Lalu selain dari sisi produksi, Kezia mengaku Evercoss memantau dari kesiapan jaringan 4G di Indonesia. "Sekarang sudah banyak kota yang di-cover 4G LTE secara komersil, jadi memang baru sekarang kami putuskan untuk melepas ponsel 4G di pasar," ungkapnya.
Senada dengan Kezia, Ricky tak menganggap langkah peluncuran duo ponsel yang diberi nama Winner T3 dan Elevate Y3 Plus ini tidak akan 'tenggelam' oleh produk-produk lain yang sudah lebih dulu terjun di pasar Indonesia.
"Kami memang bukan yang pertama, tapi kami tidak terlambat," ujar Ricky lagi.
Diketahui ponsel Winner T3 dan Elevate Y3 Plus dari Evercoss sudah mulai bisa dipesan di platform online Lazada mulai 11 November esok dengan masing-masing harga Rp 999 ribu dan Rp 1,499 juta.
(eno)