Jakarta, CNN Indonesia -- Android One yang diposisikan sebagai ponsel murah untuk menyasar negara berkembang seperti Indonesia, nyatanya belum berjalan sesuai dengan harapan. Di Indonesia, Android One menggandeng Evercos, Mito dan Nexian.
Ricky Tanudibrata, Chief Marketing Officer Evercoss mengatakan bahwa program Android One tidak ideal bagi masyarakat Indonesia.
"Tidak ideal karena memakai tiga perusahaan. Walau spesifikasi ponsel sama, tapi ada tiga komitmen dan harapan yang berbeda. Saya rasa ini membuat masyarakat jadi bingung," kata Ricky saat dijumpai usai peluncuran duo ponsel 4G Evercoss di Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (10/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengaku, penjualan Android One Evercoss yang diberi nama One X itu tidak sesuai harapan. Tidak buruk, namun di bawah ekspektasi, begitu kata Ricky.
Ricky namun tidak menyebutkan soal persaingannya dengan dua vendor lainnya, yaitu Nexian dan Mito, namun ia menyebutkan tiap perusahaan memiliki kepentingan dan kualitas masing-masing dalam hal Android One ini.
"Contohnya seperti pemberian garansi satu tahun.
Kan tidak semua vendor memberi garansi yang sama," lanjutnya.
Walau tak bisa menyebutkan angka penjualan, Ricky memastikan tak ada rencana untuk menyetop produksi ponsel Android One Evercoss dengan alasan keterbukaan perusahaan terhadap peluang dan pengembangan produk.
Android One merupakan program ponsel pintar harga terjangkau dari Google dengan menggandeng mitra lokal di pasar negara berkembang. Tujuan program ini adalah menumbuhkan jumlah penduduk dunia yang terhubung ke internet dengan perangkat ponsel pintar.
Android One Evercoss One X dilepas di pasaran seharga Rp 999 ribu sejak Februari kemarin.
Sejak awal, One X memang disiapkan sebagai smartphone dengan standar dari Google baik di sisi software maupun hardware, sehingga memastikan tetap memiliki performa cepat dan responsif.
(tyo)