Phobos, Satelit Mars yang Perlahan Terkikis

Marry Marsela | CNN Indonesia
Rabu, 11 Nov 2015 11:44 WIB
Phobos, satelit Mars diketahui mulai mengalami pengikisan akibat mendapat tarikan dari induk planetnya. Bisa jadi satelit ini akan hancur.
Ilustrasi Planet Mars (DasWortgewand/Pixabay)
Jakarta, CNN Indonesia -- Phobos, satelit Mars diketahui semakin lama semakin mendekat ke arah Mars. Akibatnya permukaan Phobos juga perlahan mengalami pengikisan. Akankah Phobos menuju pada kehancurannya?

Hasil penelitian terbaru menunjukkan bahwa Phobos semakin lama semakin tertarik oleh gaya gravitasi Mars sebagai planet induknya.

"Gaya tarik-menarik ini bagaikan 'perang' antara Phobos dan Mars, dan sayangnya Phobos tidak sekuat Mars sehingga kalah perlahan. Hal ini membuat Phobos semakin tertarik mendekat ke arah Mars sekitar 0,91 sampai 1,82 meter tiap 100 tahunnya," jelas Terry Hurford, seorang ilmuwan planet.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, gaya gravitasi Mars ternyata juga menyebabkan Phobos perlahan hancur. Menurut Hurford dan Goddard Space NASA Flight Center mengatakan bahwa tarik-menarik antara Mars dengan Phobos mengakibatkan munculnya alur-alur pada permukaan Phobos yang juga mengindikasikan terjadinya pengikisan permukaan Phobos.

"Kami rasa alur-alur pada permukaan Phobos merupakan tanda bahwa Phobos mengalami deformasi pasang surut akibat gaya gravitasi Mars. Phobos perlahan-lahan pecah dan lambat laun Phobos mungkin akan hancur sebelum akhirnya menabrak permukaan Mars," jelas Hurford.

Hasil penelitian yang terlihat dari model komputer juga menunjukkan bahwa Phobos memiliki bagian dalam yang terbuat dari materi yang mudah hancur, seperti diungkap Erik Ashaug, ilmuwan planet dari Arizona State University.

Meskipun Phobos bisa dibilang perlahan-lahan terkikis dan menuju kehancuran, namun ilmuwan tetap tertarik untuk meneliti Phobos dan Deimos--saudara kembarnya sebagai satelit alami Mars. Phobos sendiri sebelumnya diharapkan bisa menjadi salah satu pijakan awal bagi misi manusia ke Mars.

"Saya rasa Phobos adalah lokasi yang menarik untuk terus diteliti," kata Hurford. (tyo)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER