Inggris Sebut ISIS Rencanakan Serangan Siber Mematikan

Aditya Panji | CNN Indonesia
Rabu, 18 Nov 2015 07:50 WIB
Menteri Keuangan Inggris George Osborne mengatakan ISIS coba mengembangkan kemampuan untuk meluncurkan serangan siber mematikan terhadap infrastruktur Inggris.
Menteri Keuangan Inggris, George Osborne. (REUTERS/Lintao Zhang)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Keuangan Inggris George Osborne mengatakan kelompok militan ISIS coba mengembangkan kemampuan untuk meluncurkan serangan siber mematikan terhadap infrastruktur Inggris.

Osborne menggarisbawahi kebutuhan negara meningkatkan perlindungan elektronik terhadap serangan, setelah terjadi serangan di Paris pada 13 November yang menewaskan setidaknya 129 orang dan diklaim dilakukan oleh ISIL atau sebutan lain untuk ISIS.

"ISIL sudah menggunakan Internet untuk tujuan propaganda mengerikan, karena radikalisasi, untuk perencanaan operasional juga," katanya seperti dikutip dari Reuters.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mereka belum bisa menggunakannya untuk membunuh orang, belum menyerang infrastruktur kami dengan serangan sibse," katanya. "Tapi kami tahu mereka ingin dan melakukan yang terbaik untuk membangun itu."

Osborne mengatakan belanja negara untuk keamanan siber ditingkatkan dua kali lipat menjadi 1,9 miliar poundsterling sampai 2020. Menurutnya, internet merupakan sumber kritis kerentanan yang potensial.

Infrastruktur penting yang dimaksud oleh Osborne adalah mulai dari pasokan listrik, kontrol lalu lintas udara, sampai rumah sakit yang layanannya bisa dilakukan secara online.

Sebagai bentuk pertahanan, pemerintah Inggris mengatakan bakal menjalin kemitraan dengan penyedia jasa Internet dalam menangkis serangan program jahat dan memblokir alat situs web yang berpotensi berbahaya untuk pengguna Inggris.

Dalam rencana keamanan siber nasional yang baru disusun pemerintah, Inggris akan melakukan respons cepat dan lebih efektif atas serangan online besar. Pasukan itu akan berbasis di Government Communications Headquarters (GCHQ) di Cheltenham, barat daya Inggris.

Sebuah penyedia jasa Internet Inggris, TalkTalk, pada bulan Oktober lalu mengalami serangan siber yang berdampak pada 157 ribu pelanggan.

Sebagai langkah antisipasi, pihak berwenang Inggris dan Amerika Serikat berencana melakukan uji respons serangan siber di sektor keuangan. (adt/eno)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER