Disangka Teroris karena Foto Selfie Direkayasa

CNN Indonesia
Rabu, 18 Nov 2015 09:37 WIB
Gara-gara memakai turban dan berjanggut, foto selfie pria ini pun di-photoshop seolah-olah stigma teroris teror Paris.
Serangan teroris di Perancis menewaskan ratusan korban tak bersalah (REUTERS/Charles Platiau)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tragedi Paris yang menyita perhatian warga dunia tak menghalangi niat usil oknum tak bertanggung jawab untuk memanfaatkan kecanggihan teknologi demi mencari sensasi.

Malang nasib Veerender Jubbal. Penganut Sikh--penganut Sikhisme, agama dari Punjab, India-- yang tinggal di Kanada ini menjadi korban aplikasi pengolah foto Photoshop yang menyeret namanya sebagai pelaku aksi teror bom di Paris pada Jumat kemarin (13/11).

Jubbal, pria berjanggut yang sehari-hari memakai turban di kepalanya kala itu sedang berfoto selfie di kamar mandi menggunakan iPad. Entah bagaimana caranya, foto dirinya yang sudah diolah di Photoshop tersebar di dunia maya. Diperlihatkan Jubbal mengenakan rompi bom bunuh diri dan iPad yang ia genggam diubah menjadi gambar kitab Al-Qur'an.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hasil rekayasa Photoshop itu langsung muncul di sejumlah media Eropa, termasuk di halaman depan surat kabar Spanyol, La Razon dan saluran televisi Italia.

Foto olahan Photoshop Jubbal itu juga menggemparkan media sosial Twitter. Seorang pengguna dengan nama pengguna @JordiRico berkicau kepada Jubbal, "hai, Anda telah muncul di sampul surat kabar Spanyol sebagai teroris."

Kemudian Jubbal di dalam akun Twittternya, @Veeren_Jubbal, mengkonfirmasi bahwa foto yang tersebar itu merupakan hasil rekayasa Photoshop guna membersihkan namanya.

"Orang-orang mengolah foto selfie saya menggunakan Photoshop seakan-akan saya adalah salah satu dari pelaku tragedi di Paris," cuitnya.

Ia juga meyakinkan para netizen bahwa ia sendiri belum pernah mengunjungi Paris. "Mari mulai dari hal paling dasar. Saya belum pernah ke Paris, saya seorang Sikh dengan turban. Saya tinggal di Kanada," tulis Jubbal.
Kiri: hasil Photoshop, Kanan: foto asli (Dok Akun @Veeren_Jubbal)

Netizen di Twitter lainnya juga sempat ramai menyemangati Jubbal. Pengguna @AmyStephen berkicau, "menggambarkan Veerender Jubbal sebagai teroris sama saja membebani hidupnya dan merusak reputasinya. Ini adalah terorisme online."

Ada pula yang berharap aksi penipuan rekayasa foto ini agar bisa ditindaklanjuti. "Harus ada konsekuensi hukum jika pemerintah bisa melacak oknum yang mengolah foto Jubbal dengan Photoshop dan menyebarnya di dunia maya," kicau pengguna bernama Dillon Rogers.

Mengutip situs RT, tidak jelas siapa dalang di balik rekayasa foto selfie Jubbal ini, namun banyak laporan yang menyatakan kemungkinan ini adalah aksi dari gerakan Gamergate yang dikritik oleh Jubbal.

Gerakan Gamergate sendiri fokus pada isu seksime dan kebencian terhadap kaum wanita di dalam kultur game video. Sejak lama gerakan ini memprovokasi debat dari masyarakat.


Tragedi bom di Paris tak hanya menjadi duka bagi negeri Eiffel, melainkan seluruh dunia. Pasalnya, lebih dari 129 korban tewas dan 352 korban luka pada tragedi di enam titik ibu kota itu datang dari beragam belahan Bumi.

Para korban termasuk siswa, guru, jurnalis, arsitek, pengacara, atlet, hingga musisi, termasuk Nick Alexander asal Inggris, manajer bagian cendera mata band Eagles of Death Metal yang tengah manggung saat peristiwa itu terjadi.

Dari delapan tersangka yang terlibat dalam serangan teror di Paris, tujuh tewas sedangkan satu masih dalam pengejaran. Mereka disebut berkewarganegaraan Perancis, Belgia, dan Suriah yang menyusup dalam gelombang pengungsi.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER