Jakarta, CNN Indonesia -- Kepler-438b yang disebut-sebut sebagai kembaran Bumi ternyata tidak bisa menjadi hunian di masa depan. Hasil penelitian Royal Astronomical Society menyebutkan, planet itu ternyata mengandung unsur radioaktif.
Para ilmuwan baru mengetahui ternyata planet yang memiliki diameter 12 persen lebih besar dari Bumi ini terletak dekat dengan bintang induk yang menyemburkan lidah api berkekuatan sepuluh kali lebih kuat dari semburan lidah api yang pernah ada di dalam galaksi.
Semburan lidah api ini juga setara dengan kekuatan 100 miliar megaton dari TNT atau bahan peledak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bintang dari planet ini biasanya menyemburkan lidah api yang bersifat eksplosif ini setiap beberapa ratus hari sekali. Bukan hanya itu, semburan lidah api ini juga ternyata dapat turut membawa serta penyemburan massa korona yang terdiri dari berbagai gas dan mempengaruhi medan magnet planet Kepler-435b ini.
"Jika planet Kepler-438b memiliki medan magnet seperti Bumi, planet tersebut pastinya dapat terlindungi dari pengaruh semburan tersebut. Namun, planet ini tidak memiliki medan magnet dan sepertinya semburan yang terjadi cukup kuat sehingga dapat mengakibatkan planet ini kehilangan atmosfernya dan terkena radiasi berbahaya," ungkap peneliti David Amstrong dari University of Warwick, yang ditulis dalam The Washington Post.
Kepler-438b yang merupakan eksoplanet pertama yang berhasil ditemukan pada Januari lalu sepertinya hanya akan menjadi tempat hunian masa depan yang tandus dan berbahaya dengan ancaman radiasi dari bintangnya.
Hasil penelitian ini juga sepertinya menjadi hasil yang agak mengecewakan bagi para ilmuwan yang berharap telah menemukan hunian baru di planet yang diklaim sebagai 'kembaran Bumi' ini.
"Pada akhirnya, planet ini hanya akan menjadi tempat yang sulit bagi kehidupan untuk bisa bertahan," tandas Amstrong.
(tyo)