Jakarta, CNN Indonesia -- Sekitar dua tahun lalu, tepatnya Desember 2013, Apple mengakuisisi perusahaan yang menyediakan data analisis media sosial Topsy.com seharga US$ 200 juta atau sekitar Rp 2,8 triliun. Ternyata Apple tak memberi nafas panjang bagi Topsy, dan memutuskan untuk menutupnya.
Apple tidak mengungkap alasan di balik penutupan layanan ini. Menurut kabar yang beredar di industri teknologi, Apple memang sejak lama telah memikirkan untuk menutup Topsy.
Apple telah menyetop layanan registrasi untuk akun premium sejak 2014. Sejauh ini, salah satu fungsi Topsy yang paling sering digunakan adalah menganalisis frekuensi tweet atau kicauan dari pengguna di Twitter.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain jumlah frekuensi sebuah kicauan, Topsy juga bisa menganalisis siapa saja yang mempublikasi konten, lokasi si pengguna, dan informasi lain.
CNN Indonesia coba mengakses Topsy.com, namun situs tersebut sudah tidak bisa diakses. Lalu lintas diarahkan ke laman Apple Support yang menjelaskan tentang bagaimana penggunaan fitur Search pada iPhone, iPad, dan iPod Touch.
Mengutip situs Business Insider, ketika Apple mengakuisisi Topsy, sempat ada spekulasi bahwa data dari Topsy akan digunakan untuk mendukung pencarian dan rekomendasi aplikasi di dalam platform Apple App Store. Namun, kabar ini belum terkonfirmasi.
(adt)