Jakarta, CNN Indonesia -- Tahun 2016 baru saja dimulai dan langsung diawali oleh hujan meteor indah di langit. Hujan meteor Quadrantid ini diperkirakan mencapai puncaknya pada 4 Januari 2016 dini hari.
“Ada apa di bulan Januari? Hujan meteor, komet 'binocular', dan lingkaran bintang musim dingin!” kicau NASA pada akun Twitter.
Hujan meteor ini dapat dilihat di daerah sebelah timur Amerika Serikat dan Kanada, tepatnya sekitar pukul 3 dini hari waktu setempat. Salah satu tempat terbaik untuk melihat pertunjukan langit ini adalah di Alaska dan Hawaii, serta pantai barat Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Space.com mencatat setidaknya akan ada 60-120 meteor yang dapat dilihat setiap jam. Bila terdapat polusi cahaya dari lokasi observasi, jumlah meteor yang dapat terlihat pun akan berkurang.
Meteor ini akan memancarkan cahaya di langit, tepatnya di antara bintang Biduk 'Big Dipper' dan konstelasi Draco. Pancaran cahaya ini juga terletak di dalam konstelasi Boötes, atau yang sering disebut 'Boötids'.
Pada mulanya, ahli astronomi bernama J.J. Lalande pertama kali menemukan konstelasi 'Quadrans Muralis' dengan menggunakan instrumen bernama 'Mural of Wall Quadrant'. Konstelasi ini merupakan salah satu pola bintang yang tua karena telah ditemukan pada akhir abad ke-18, tepatnya tahun 1795.
“Quadrantid yang samar disebabkan partikel kecil yang mencapai puncak sehari sebelumnya, dan kemungkinan akan ada puncak kedua beberapa jam kemudian, yang terdeteksi menggunakan observasi radio,” ungkap Guy Ottewell, editor Astronomical Calender edisi 2016 yang ditulis dalam Space.com.
Ahli astronomi memperkirakan hujan meteor ini berasal dari komet kecil. Pada tahun 2003, ditemukan asteorid tua bernama 2003 EH1, di mana terlihat memiliki orbit yang memiliki kesesuaian dengan hujan meteor Quadrantid. Asteroid ini diketahui merupakan serpihan dari komet yang telah 'punah' dan selanjutnya membentuk meteoroid pada aliran Quadrantid.
Untuk dapat mengobservasi hujan meteor dengan mata telanjang, dibutuhkan waktu sekitar 15-20 menit agar mata dapat menyesuaikan penglihatan dalam gelap. Untuk dapat menyaksikan pertunjukan 'bintang jatuh' ini, NASA menyarankan untuk menghadap ke langit sebelah timur laut.
(adt)