Jakarta, CNN Indonesia -- Perlahan tapi pasti, brand Motorola akan lenyap pada pada tahun ini. Lenovo rencananya akan menggunakan merek 'Moto' milik Motorola untuk mengisi lini produk kelas atas dan 'Vibe' untuk lini perangkat menengah ke bawah.
"Kami perlahan-lahan akan menghilangkan Motorola dan fokus pada Moto. Nama Motorola tidak sepenuhnya hilang, melainkan akan hidup dari perspektif perusahaan sebagai salah satu divisi dari perusahaan perangkat konsumer asal China," kata Chief Operating Officer Motorola Rick Osterloh.
Menurut Lenovo perubahan ini bukan untuk menghapus nama Motorola yang sudah tersohor di industri ponsel, namun malah akan melindungi dan memperkuat nama tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini adalah asset kami. Kami berencana untuk tidak hanya melindungi merek Motorola, tetapi membuatnya semakin kuat," kata CEO Lenovo Yang Yuanqing pada saat mengakuisisi Motorola.
Lenovo berencana untuk menggunakan merek perusahaan tersebut untuk menyatukan produknya. Ponsel seperti Moto X ke depannya akan menampilkan logo baru Lenovo berwarna biru. Sementara ikon 'M' Motorola yang selama ini digunakan masih tetap dipertahankan.
"Lenovo bukanlah
brand yang buruk tetapi Motorola sudah berdiri sejak lama, terlebih di pasar ponsel," kata Carolina Milanesi, seorang analis dari Kantar Worldpanel.
Keputusan untuk menggunakan nama Moto bisa jadi akan digemari oleh para pencinta Android untuk membuat orang lebih mengenal Lenovo. Pasalnya, Lenovo sudah terlanjur dikenal sebagai salah satu produsen PC terbesar di dunia, bukan sebagai produsen ponsel atau perangkat mobile lainnya.
Pada saat akuisisi, Lenovo membeli Motorola dari Google dengan nominal US$ 2,91 miliar. Angka tersebut terdiri dari US$ 660 juta secara tunai, US$750 juta dalam bentuk saham baru Lenovo, sisanya dibayarkan kepada Google dalam bentuk tiga tahun promes.