Jakarta, CNN Indonesia -- Netflix, layanan streaming film online asal Amerika Serikat, melebarkan bisnisnya ke Indonesia. Kendati lapak penyewaan filmya sudah dibuka, tak berarti konten yang tersedia lengkap seperti di negara asalnya.
Di perhelatan CES 2016, CEO Netflix Reed Hastings mengumumkan sejumlah negara baru yang sudah bisa mengakses layanannya, di antaranya India, Singapura, dan Indonesia. Ternyata ada perbedaan antara tiga negara ini dengan Amerika Serikat sebagai kampung halaman Netflix.
Mengutip situs Tech in Asia, ada sederet konten film dan serial TV yang tidak tersedia di tiga negara asia termasuk Indonesia. Apa sajakah?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Serial animasi Naruto, Ip Man, Breaking Bad, New Girl, The Flash, Agent of Shield, Parks and Recration, dan House of Cards hanya tersedia untuk pelanggan di Amerika Serikat.
Sementara dua film bertema pahlawan super, Batman Begins dan Man of Steel bisa disaksikan oleh pengguna Singapura. Untuk Indonesia sayangnya hanya bisa menikmati aksi sang Manusia Kelelawar di Batman Begins.
Tidak hanya itu. Serial Gotham yang juga masih bertema superhero Batman bisa dinikmati oleh masyarakat Amerika Serikat, Indonesia, dan Singapura. Hanya India yang belum tersedia Gotham.
Perbandingan tersebut kemudian menindikasikan bahwa sebagian besar dari konten yang ditawarkan oleh Netflix memang tersedia untuk AS. Dengan kata lain, Netflix versi AS masih menjadi yang terbaik dibanding negara-negara lain.
 CEO Netflix Reed Shing (Ethan Miller/Getty Images) |
Meski begitu, sejumlah film lawas seperti Catch Me If You Can hingga Clockwork Orange nyatanya tidak tersedia di AS, namun bisa disaksikan di Netflix versi Indonesia, Singapura, dan India.
Layanan Netflix kemudian dinilai setidaknya perlu menurunkan harga dan menyediakan konten
offline untuk negara-negara berkembang apabila ia ingin mendominasi pasar Asia.
Lalu, Netflix juga dinilai perlu menyuguhkan konten lokal lebih dalam lagi untuk bersaing dengan pemain lokal di negara-negara tersebut. Artinya, Netflix musti menyediakan lebih banyak film Bollywood, Korea, Taiwan, hingga Hong Kong.
Netflix yang berasal dari Amerika Serikat sudah mengudara sejak 2007 di negara-negara Barat seperti Kanada, Amerika Latin, Eropa, hingga Australia dan Selandia Baru.
Selain Indonesia, India, dan Singapura, Hastings juga menyebut Azerbaijan, Vietnam, Polandia, Arab Saudi, Korea Selatan, dan Turki sebagai pasar berkutnya.
Di Indonesia, layanan Netflix ditawarkan mulai dari Rp 109 ribu untuk paket Basic sampai Rp 169 ribu untuk Premium per bulan, dan satu bulan pertama dimungkinkan untuk gratis.
Semua paket ini memungkinkan pengguna menonton dari komputer, televisi, ponsel, dan tablet, tanpa batasan film atau serial televisi.
Pada September 2015 kemarin, Hastings mengatakan ia dan timnya sedang berupaya untuk merealisasikan rencana agar Netflix tersedia di setiap negara di dunia sampai akhir 2016.
Keterbatasan lainnya yang mungkin menjadi kendala adalah soal subtitle atau alih bahasa ke bahasa lokal. Sebab Bahasa Indonesia masih belum tersedia di layanan ini.
(tyo)