Jakarta, CNN Indonesia -- Seiring pengumuman jumlah pengguna aktif Facebook Messenger yang sudah mencapai 800 juta user per bulannya, Head of Messaging Product Facebook Dave Marcus menganggap di masa depan ponsel tak lagi butuh nomor seluler.
"Seperti ponsel lipat yang kini sudah menghilang, gaya komunikasi lawas juga mulai menghilang," tulis Marcus dalam sebuah publikasi di blog perusahaan.
Tercatat pengguna aktif bulanan yang sangat besar, Messenger diyakini Marcus bahwa Messenger bakal menjadi platform masa depan untuk saling berkomunikasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, Messenger tak sekadar menawarkan pesan teks saja. Para pengguna Messenger tidak memerlukan nomor seluler pada ponsel untuk bisa terhubung. "Dan Anda juga tidak perlu tahu nomor seluler teman Anda berapa untuk bisa mengobrol dengannya," begitu argumen Marcus.
Ia menekankan, Messenger adalah sebuah platform yang kaya akan fitur canggih dan dibutuhkan oleh para pengguna, seperti fitur pengiriman uang, panggilan video, hingga fitur GIF dan stiker.
Facebook juga mengembangkan kecerdasan buatan (artificial intelligent/AI) untuk menciptakan layanan asisten digital pribadi bernama "M" yang mampu membantu aktivitas manusia.
Fitur terbaru yang baru diumumkan pada Desember 2015 kemarin adalah pemesanan layanan mobil panggilan Uber. Hal ini menjadikan Uber sebagai mitra layanan transportasi pertama di Messenger.
Dengan hadirnya Messenger, Marcus berpendapat bahwa cara manusia berkomunikasi pun bisa turut mengalami pembaruan cepat atau lambat di masa depan.
(eno)