Jakarta, CNN Indonesia -- Beberapa hari lalu India dihebohkan oleh dugaan meteorit yang jatuh dari langit, sebab kejadian ini menewaskan satu orang. Badan antariksa Amerika Serikat, NASA, angkat bicara atas peristiwa itu.
NASA berujar, foto dampak ledakan yang tersebar online tersebut sebetulnya lebih kepada "ledakan yang terjadi di daratan" ketimbang berasal dari objek antariksa.
Staf divisi penelitian planet di NASA, Lindley Johnson mengatakan dalam sebuah pernyataan, bahwa kematian yang disebabkan oleh batu meteorit sangat jarang dan sejauh ini belum pernah tercatat secara ilmiah dalam sejarah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kejadian meteorit yang jatuh ke Bumi sebelumnya pernah terjadi di Rusia pada 2013. Meteorit yang punya ukuran diameter 20 meter itu menghasilkan ledakan hampir 30 kali lebih kuat dari serangan bom atom Hirosima Nagasaki di Jepang.
Sementara objek misterius di India itu beratnya hanya beberapa gram, dan bentuknya diyakini sebagai pecahan batuan normal di Bumi.
"Meteorit yang ukurannya kecil biasanya tidak menimbulkan api yang berujung menjadi ledakan jika mereka menghantam permukaan Bumi. Untuk menciptakan kawah sungguhan, meteorit setidaknya harus berbobot beberapa kilogram," kata Lindley.
Menurut laporan media India, objek yang diduga datang dari angkasa itu jatuh di dekat sebuah perguruan tinggi di kota Vellore, negara bagian Tamil Nadu, India.
Dampak dari ledakan objek misterius itu dilaporkan berupa kawah sedalam 1,5 meter dan lebar 61 sentimeter. Bukan hanya menewaskan satu pria, petistiwa tersebut juga melukai tiga orang dan membuat kerusakan di sekitar.
"Dengan mempertimbangkan sebelumnya tidak ada prediksi soal hujan meteor, sudah pasti fenomena ini termasuk langka jika betul-betul meteorit," ujar ketua dekan kampus, G.C. Anupama.
Kepolisian setempat segera melakukan investigasi dan menemukan batu berwarna hitam di dekat kawah kecil tersebut.
Beberapa waktu lalu, Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Indonesia (Lapan) Thomas Djamaluddin, menjelaskan pengertian dari meteorit dan meteor adalah dua hal berbeda. Meteor adalah batuan antariksa yang menyerupai bola api nan bercahaya, di mana ia akan terbakar jika masuk ke atmosfer Bumi. Nah, sisaan dari pembakaran meteor ini dinamakan meteorit.
Oleh karena itu, meteorit memang biasanya masih berbentuk batu-batu kecil. Namun sangat mungkin juga ukurannya masif yang mencapai belasan meter apabila si meteornya juga raksasa.
Ia menambahkan, secara tafsiran setiap harinya 25 ribu ton batuan antariksa masuk ke Bumi, termasuk meteor. Jika ukurannya kecil maka besar kemungkinan saat ia terbakar di atmosfer Bumi, maka tidak akan menyisakan puing atau meteorit.
(adt/eno)