Apple vs FBI: Privasi atau Kemanusiaan?

Susetyo Dwi Prihadi | CNN Indonesia
Rabu, 24 Feb 2016 14:45 WIB
FBI atas nama kemanusian meminta Apple membuka enkripsi iPhone milik pelaku penempakan di AS. Dan Apple masih keras kepala menolaknya sebagai perlindungan.
Ilustrasi (Unsplash/Pixabay)
Jakarta, CNN Indonesia -- Apple Inc mendesak pemerintah untuk membentuk panel enkripsi, ini sebagai jalan mengatasi kebuntuan soal permintaan untuk membuka kunci iPhone 5c milik Syed Ridwan Farook, pelaku penembakan di San Bernardino, beberapa waktu lalu.

Kasus ini menjadi pro dan kontra di ruang publik setelah Federal Bureau of Investigation (FBI) memaksa Apple untuk memberikan 'jalan' untuk membuka iPhone Farook yang terkunci. Sementara atas nama privasi, Apple menolaknya.

Sikap keras Apple juga ditunjukan oleh CEO Tim Cook yang mengirimkan surat kepada sejumlah karyawannya Senin (22/2) pagi. Dalam surat elektroniknya dia menegaska bahwa hal ini, bukan soal satu perangkat iPhone saja.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kasus ini adalah tentang lebih dari satu telepon atau penyelidikan saja," kata Cook dalam email kepada karyawan dan dilihat oleh Reuters.

"Yang dipertaruhkan adalah keamanan data ratusan juta orang yang taat hukum, dan menetapkan preseden berbahaya yang mengancam kebebasan bagi semua orang," tambahnya.

Tapi Direktur FBI James Comey punya jawaban yang berbeda, dalam sebuah artikel yang diterbitkan hari Minggu akhir di blog hukum keamanan nasional Lawfare, ia menegaskan kasus itu bukan tentang menetapkan preseden hukum baru melainkan tentang "korban dan keadilan."

"16 orang dibantai, namun banyak. Karena mereka memiliki kehidupan dan tubuh mereka yang hancur," tulis Comey. "Kami berutang kepada mereka soal penyelidikan menyeluruh dan profesional di bawah hukum. Itulah yang terjadi soal kasus ini."

Kilas balik sejenak, pada 2 Desember 2015 kemarin, Farook dan sang istri Tashfeen Malik yang merupakan warga AS keturunan Pakistan menembak mati 16 orang di fasilitas disabilitas di San Bernardino, California.

Usai menembak, kedua orang itu melarikan diri dengan mobil namun akhirnya terbunuh dalam baku tembak dengan polisi.
Surat Izin Mengemudi Tersangka Penembakan di San Bernardino, California

Manuver Departemen Kehakiman selama seminggu terakhir telah mendorong pendukung Apple untuk menunjukkan kasus ini bukan soal membuka kunci enkripsi data dari ponsel Farook ini.

Akhir pekan lalu Departemen Kehakiman mengajukan dokumen pengadilan tambahan yang diulang sebagai argumen hukum dan mengkritik perlawanan perusahaan sebagai "strategi pemasaran merek.

Apple menanggapi pun langsung menanggapinya dengan mengadakan konferensi pers untuk menangkal penggiringan opini publik. Langkah yang dilakukan oleh Apple ini termasuk langka, karena perusahaan tersebut jarang bereaksi seperti itu.
Yang dipertaruhkan adalah keamanan data ratusan juta orang yang taat hukum.Tim Cook, CEO Apple

Ide mendirikan panel - yang mungkin menjadi awal solusi legislatif yang lebih luas - tidak baru, meskipun resolusi politik privasi data dan enkripsi telah terbukti sulit dan menjadi perdebatan selama bertahun-tahun.

Sebuah panel keamanan digital yang terdiri dari ahli teknologi, bisnis dan penegakan hukum telah diusulkan oleh Senator Demokrat Mark Warner dan Perwakilan Republik Michael McCaul, yang memimpin Komite Keamanan Dalam Negeri, untuk membantu memecahkan kebuntuan atas kasus enkripsi tersebut.

Apple sendiri mengindikasikan akan bekerja dengan komisi atau panel ahli untuk membahas masalah ini lebih lanjut.

"Apple dengan senang hati akan berpartisipasi dalam upaya tersebut," tulis perusahaan dalam postingan blognya. (eno)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER