Tolak Beri Data WhatsApp, Bos Facebook Diciduk Polisi

Susetyo Dwi Prihadi | CNN Indonesia
Rabu, 02 Mar 2016 15:53 WIB
Kepolisian Brasil menangkap pejabat Facebook Amerika Latin terkait masalah privasi pengguna WhatsApp.
Ilustrasi ( REUTERS/Dado Ruvic)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sepertinya Apple bukan satu-satunya perusahaan teknologi yang berjuang melawan pemerintah atas masalah privasi. Sebab, di Brasil, Wakil Presiden Facebook Amerika Latin Diego Dzodan ditangkap oleh kepolisian setempat karena masalah serupa.

Kasus ini bermula saat pihak kepolisian setempat sedang melakukan penyelidikan soal transaksi narkoba. Diketahui, salah satu pelakunya menggunakan WhatsApp. Layanan pesan instan ini memang memiliki 100 juta pengguna di negeri Samba tersebut.

Namun saat pihak kepolisian meminta Facebook--selaku pemilik WhatsApp--untuk menyerahkan data-data terkait pesan di layanan tersebut, raksasa jejaring sosial ini menolak perintah pengadilan tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Facebook mengatakan penahanan Dzodan yang merupakan  perintah hakim negara bagian Serpie, Brasil timur  sebagai langkah ekstrem dan berlebihan. Pihak Facebook pun mengaku kecewa dengan penahanan ini.

"Kami kecewa bahwa penegakan hukum mengambil langkah ekstrim ini. WhatsApp tidak dapat memberikan informasi yang kita tidak memiliki, "kata juru bicara, seperti dikutip dari Tech Crunch.

"Kami bekerja sama dengan sepenuhnya kemampuan kita dan sementara kami menghormati tugas penting dari penegakan hukum, kami sangat tidak setuju dengan keputusan (menangkap petinggi Facebook)," tambahnya.

Meskipun Facebook memiliki operasi yang luas secara global dan mayoritas penggunanya sebenarnya di luar AS, satu-satunya kantor perusahaan yang berada di Brasil adalah kantor penjualan, di mana tidak ada akses ke informasi pengguna WhatsApp.

WhatsApp selalu menyatakan bahwa layanan ini tidak menyimpan setiap catatan dari pesan yang orang kirim pada layanan. Untuk menambah keamanan di tempat bagi pengguna, perusahaan ini juga alat enkripsi end-to-end.

"Kami kecewa dengan tindakan ekstrim dan tidak proporsional yang membuat eksekutif Facebook diantar ke kantor polisi sehubungan dengan kasus yang melibatkan WhatsApp, yang beroperasi secara terpisah dari Facebook," kata juru bicara perusahaan lagi.

"Facebook selalu dan akan bersedia untuk menjawab pertanyaan otoritas Brasil yang mungkin kami miliki." (tyo/eno)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER