GERHANA MATAHARI TOTAL

Gerhana Matahari Parsial Bisa Terlihat di Kepri

Antara | CNN Indonesia
Jumat, 04 Mar 2016 15:52 WIB
Gerhana Matahari Total memang tidak terlihat di Kepulauan Riau, tapi Gerhana Matahari Parsial bisa terlihat.
Foto: Zoubeir Souissi
Batam, CNN Indonesia -- Fenomena alam Gerhana Matahari Parsial dapat disaksikan di wilayah Provinsi Kepulauan Riau, dengan magnitudo terentang antara 0,815 di Ranai Natuna hingga 0,936 di Daik pada Rabu (9/3).

Kepala Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam, Philip Mustamu di Batam, Kepri, menyatakan Gerhana Matahari Total memang tidak dapat disaksikan di Kepri, namun Gerhana Matahari Parsial, bisa.

"Secara umum, di Kepri gerhana akan dimulai pada pukul 06.22 WIB, puncak gerhana akan terjadi pada pukul 07.24 WIB dan gerhana akan berakhir pada pukul 08.33 WIB," kata Philip.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kecuali di Tarempa dan Ranai, katanya melanjutkan. Di dua daerah itu waktu gerhana berlangsung sekitar empat menit lebih lambat dari yang lain.


Durasi gerhana yang teramati di Kepri, sekitar 2 jam 11 menit, dengan durasi paling lama terjadinya gerhana di Ranai, Kepri sekitar 2 jam 14 menit 55,9 detik.

"Adapun kota yang mengalami gerhana dengan durasi tersingkat adalah Tanjung Pinang dengan lama waktu terjadinya gerhana sekitar 2 jam 9 menit 28,3 detik," kata Philip.

Ia menegaskan, gerhana matahari tidak memiliki hubungan dengan tingginya gelombang laut, seperti mitos yang beredar di masyarakat.

"Kalau ombak atau gelombang itu hubungannya dengan kecepatan angin. Bila anginnya kencang, maka gelombangnya juga tinggi," kata dia.


Namun memang, sejak Februari angin yang bertiup di Kepri relatif kencang, sampai 35 km per jam.

Terpisah, Kepala Dinas Pariwisata Kepri, Guntur Sakti mengatakan tidak menyelenggarakan kegiatan pariwisata khusus untuk menyaksikan Gerhana Matahari Sebagian.

"Kita tidak memiliki agenda khusus untuk itu," kata dia.

Gerhana Matahari adalah peristiwa ketika terhalanginya cahaya matahari oleh bulan sehingga tidak semuanya sampai ke Bumi.

Sedangkan Gerhana Matahari Total (GMT) merupakan fenomena alam, saat posisi atau Matahari, Bulan, dan Bumi pada satu garis lurus. Dampak dari kejadian ini, sebagian bumi akan terkena bayangan gelap Bulan, sehingga tidak melihat matahari.

GMT akan terjadi pada 9 Maret 2016. Kejadian itu jarang terjadi, karena GMT di tempat yang sama dengan membutuhkan waktu kurang lebih selama 350 tahun. GMT akan melintasi 11 Provinsi di Indonesia, yakni, Bengkulu, Sumatera Selatan, Jambi, Bangka-Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara.

(eno)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER