Jakarta, CNN Indonesia -- Anggota kelompok peretas Anonymous mengklaim berhasil mendapatkan sejumlah data pribadi Donald Trump.
Informasi yang dicuri itu antara lain termasuk nomor telepon pribadi, alamat rumah, nomor jaminan sosial, dan data sejumlah orang dekat Trump.
Data itu sebenarnya termasuk rahasia, tapi Anonymous menyebarkan begitu saja melalui media sosial dan website.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari puluhan data yang dicantumkan,
CNN Money coba mengkonfirmasi salah satu nomor yang tertera. Dan benar, nomor yang dihubungi ternyata mengaku mengenal dekat Trump. Ini membuktikan bahwa yang diretas ternyata valid.
Mengetahui hal ini tentu saja Trump geram. Melalui juru bicaranya, ia berniat akan menemukan pelaku dan menuntutnya dengan sejumlah pasal.
Selain membocorkan data pribadi Trump, para peretas juga mengumbar susunan infrastruktur website Trump agar para peretas lain bisa menyerangnya pada 1 April 2016.
Sebelumnya kelompok peretas Anonymous memang sudah menyatakan perang dengan Trump. Mereka tak hanya saja akan menghancurkan situs-situs milik Trump, tapi juga mencegah pria kontroversial itu menjadi Presiden AS.
“Kami ingin Anda menghentikan kampanye Donald Trump dan menyabotase properti miliknya,” kata anonymous dalam sebuah video.
Serangan Anonymous terhadap Trump memang bukanlah yang pertama. Pada Desember 2015 lalu, kelompok peretas ini juga merusak sejumlah situs milik Trump karena dianggap telah melontarkan komentar negatif terhadap umat muslim.
Kini serangan kembali terulang, dengan skala dan target yang lebih besar dari sebelumnya.
(eno)