Danau Beku Jadi Misteri Baru di Planet Pluto

Hani Nur Fajrina | CNN Indonesia
Kamis, 24 Mar 2016 11:22 WIB
Elemen cair dipercaya telah mengalir di Planet Pluto pada jutaan tahun lalu, dan kini cairan dianggap sangat mungkin kembali 'hidup' di sana.
Foto planet Pluto yang ditangkap oleh pesawat antariksa New Horizons. (Dok. NASA)
Jakarta, CNN Indonesia -- Elemen cair dipercaya telah mengalir di Planet Pluto pada jutaan tahun lalu, dan kini cairan dianggap sangat mungkin kembali 'hidup' di sana.

Tim ilmuwan NASA melaporkan langsung dari acara Lunar and Planetary Science Conference. Data ilmiah mengenai Pluto yang dikumpulkan oleh pesawat nirawak robotika New Horizons seringkali di luar dugaan.

Salah satunya adalah misteri mengenai kehidupan air di sana, mengingat Pluto adalah planet terjauh dari Matahari sehingga membuat suhunya sangat dingin, yaitu mencapai -240 derajat Celsius.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baru-baru ini, berdasarkan data yang dikirimkan New Horizons kepada tim peneliti di Bumi, mereka menemukan sebuah lokasi beku nan misterius di permukaan planet yang kemudian diyakini terbuat dari cairan.

"Setelah diteliti, spot misterius itu menunjukan seperti danau dulunya. Saat ini bisa dibilang sebagai danau beku," ucap pimpinan investigasi New Horizons Alan Stern.


Mengutip situs National Geographic, danau beku tersebut terletak di bagian utara 'lautan' es bernama Sputnik Planum. Danau beku ini diperkirakan membentang sepanjang 32 kilometer.

Meski belum jelas sepenuhnya kira-kira apa jenis cairan yang mengalir di danau tersebut, tim peneliti menduga paling tidak itu adalah nitrogen.

Mengapa bisa Nitrogen?

Seiring Pluto mengorbit Matahari, planet kerdil ini mengalami perubahan musim paling ekstrem di tata surya. Dari situ, para peneliti telah melakukan simulasi yang menghasilkan informasi bahwa atmosfe nitrogen Pluto menjadi lebih tipis dan tebal secara dramatis dalam kurun waktu jutaan tahun.

Kemudian mereka juga meyakini, suhu permukaan Pluto berfluktuasi dengan nitrogen yang ada, lalu berujung pada perubahan elemen dari padat beku menjadi gas. Terkadang, suhu dan tekanan sesekali naik cukup tinggi sehingga membuat nitrogen cair mengalir di permukaan.

Tim peneliti mencatat, suhu tinggi terakhir kali yang mampu mencairkan nitrogen adalah sekitar 800 ribu tahun lalu.

"Kisah temuan ini, sama seperti planet, akan terus berkembang," lanjut Stern.


Tim New Horizons pun akan terus melanjutkan penelitian secara menyeluruh demi menguak misteri yang terdapat di Pluto.

"Dari data yang diperoleh, kami tidak terkejut. Tapi sungguh tercengang," ungkap peneliti planet senior NASA, Jim Green.

Pada pertengahan Juli lalu, New Horizons berhasil melintas 12,5 ribu kilometer di atas permukaan Pluto dengan kecepatan 45 ribu kilometer per jam. Jarak tersebut menjadi yang terdekat sejak New Horizons menjelajah ruang angkasa selama 9,5 tahun. (adt)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER