Jakarta, CNN Indonesia -- Badan antariksa Amerika Serikat, NASA, mengumumkan keadaan darurat pada pesawat robotika antariksa Kepler yang menjalani misi berburu planet di luar Bima Sakti. Ia mendadak berada dalam modus darurat.
NASA mengatakan pesawat itu mengalami anomali pada 7 April ketika pesawat diarahkan untuk menuju titik pusat Bima Sakti untuk melakukan pengamatan baru.
Sekarang, misi Kepler ini dinyatakan darurat. Tim NASA sedang berupaya memperbaiki sistem telekomunikasi untuk mendapatkan pesawat Kepler dalam operasi normal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Modus darurat merupakan modus operasional terendah yang dimiliki pesawat antariksa. Ketika berada di modus ini, pesawat membutuhkan bahan bakar lebih banyak dari biasanya, dan inilah mengapa tim NASA berupaya membuat pesawat kembali normal.
Namun, melakukan komunikasi dengan Kepler bukan perkara mudah. Saat ini pesawat tersebut berada di luar angkasa 120,7 juta jauhnya dari Bumi. Sehingga menurut NASA setiap sinyal komunikasi yang disampaikan dengan kecepatan cahaya akan memakan waktu 13 menit untuk perjalan dari dan ke pesawat Kepler.
NASA berkata akan terus memberi informasi terkini soal pesawat Kepler. Ini bukan pertama kalinya Kepler menderita kerusakan sejenis.
Kepler diluncurkan pada tahun 2009 dengan tujuan mencari planet lain di luar tata surya kita. Pesawat ini mencapai tujuan utamanya pada 2012 setelah menemukan hampir 5.000 exoplanet atau planet di luar tata surya kita.
Pada Juli 2015, Kepler tercatat mengalami kegagalan dalam salah satu dari empat penggerak reaksi gyroscopic, yang membantu mengarahkan tujuan pesawat. Masalah serupa beberapa kali sempat terjadi.
Pada 2014, NASA mampu memperpanjang hidup Kepler menjadi misi yang disebut K2, yang memanfaatkan tekanan dari matahari untuk membantu mengarahkan pesawat Kepler.
(adt)