Kapsul Tempat Menginap Wisata Antariksa Siap Diuji

Hani Nur Fajrina | CNN Indonesia
Jumat, 08 Apr 2016 15:53 WIB
Roket SpaceX akan membawa sebuah modul Bigelow Expandable Activity Module (BEAM) yang bisa berfungsi sebagai rumah untuk menginap di luar angkasa.
Roket tanpa awak SpaceX Falcon siap diluncurkan dari Cape Canaveral Air Force Station, Florida, pada 9 Januari 2015. (REUTERS/Michael Brown)
Jakarta, CNN Indonesia -- Mewujudkan pariwisata ke luar angkasa telah menjadi mimpi besar pelaku bisnis dirgantara dan antariksa. Salah satu langkah uji coba yang dilakukan dalam waktu dekat adalah memboyong 'habitat' pertama ke luar angkasa yang nantinya berguna sebagai 'kamar hotel' wisatawan.

Perusahaan pembuat roket dan pesawat antariksa SpaceX pada Jumat (8/4), diutus oleh NASA meluncurkan pesawat kargo Dragon ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (International Space Station/ISS). Misi ini juga membawa modul bernama Bigelow Expandable Activity Module (BEAM).

BEAM sendiri merupakan kapsul yang bisa digembungkan hasil pengembangan perusahaan swasta Bigelow Aerospace. Di dalamnya terdapat sejumlah ruangan sehingga berfungsi seperti rumah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Agar bisa betul-betul dijadikan 'kamar penginapan' para wisatawan antariksa, BEAM perlu melewati uji coba.

Mengutip situs The Verge, saat BEAM diterbangkan menuju luar angkasa dengan roket SpaceX, ia akan dalam keadaan kempis. BEAM kemudian akan disematkan ke ISS dalam kondisi gembung dalam kurun waktu empat bulan lagi.


Diketahui ukuran BEAM ketika digembungkan bisa empat kali lipat lebih besar sehingga bisa menyediakan volume tambahan untuk interior ISS.

BEAM akan terus disematkan di ISS selama dua tahun lamanya, sehingga para astronaut yang sedang bertugas bisa masuk ke 'kamar penginapan' itu.

Dari situ, uji coba BEAM bisa dimulai, gunanya untuk mengetahui apakah teknologi habitat expandable bisa betul-betul berjalan di luar angkasa.

Jika misi ini berhasil, BEAM bakal menjadi langkah pertama untuk penerapan habitat antariksa yang mengorbit Bumi, serta memungkinkan para ilmuwan dan wisatawan mengunjunginya dan menyebutnya sebagai "hotel antariksa".

Seberapa Canggih?

Perusahaan Bigelow mengatakan, modul BEAM akan dilengkapi oleh lapisan proteksi tambahan untuk astronaut di luar angkasa.

Meski tidak menyebutkan bahannya secara jelas, Bigelow mengklaim desain BEAM pada dasarnya mampu mengurangi efek radiasi luar angkasa sebab ia bukan terbuat dari logam.

The Verge menyebutkan, saat sinar kosmik menyerang struktur berbahan logam, tabrakan yang terjadi bisa memproduksi radiasi kedua yang mampu membahayakan awak manusia.

BEAM berbobot 1.360 kilogram dan dianggap relatif ringan dengan lingkungan luar angkasa.

"Begitu ringan sehingga Anda tidak perlu wahana antariksa besar untuk meluncurkannya dan juga tidak pusing memikirkan pasokan yang dibawa bersamanya hanya agar ia muat masuk ke kargo," ucap konsultan kebijakan antariksa di Space Frontier Foundation, Jim Muncy.


Direktur operasi dan bisnis Bigelow Aerospace Mike Gold turut menambahkan, "jika berat dan ukuran modul BEAM berlebihan, bisa-bisa kita melakukan dua peluncuran yang memakan biaya jauh lebih mahal."

Pengembangan BEAM menelan biaya US$17,8 juta atau setara Rp234 miliar dan diklaim menjadi modul paling ramah di kantong untuk bisa disematkan di ISS.

Sementara ukuran interior yang akan digunakan BEAM di ISS adalah 330 kubik meter. Selama BEAM menetap di ISS, ia bisa dimanfaatkan sebagai tempat riset ilmiah. (adt)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER