Jakarta, CNN Indonesia -- Saat ini sedang ramai diberitakan, bahwa beberapa akun pengguna Lazada dibobol. Melihat hal tersebut, pihak perusahaan membantah menghadapi masalah dari sistem keamanan.
Beberapa pembeli yang menggunakan metode pembayaran kartu kredit mengakui mendapatkan email pembelian barang, padahal mereka sama sekali tidak melakukan transaksi tersebut.
"Akun Lazada yang diambil alih bukan berarti ada kesalahan dari sisi Lazada. Bisa saja, ketika pengguna membuka email atau Facebook, ada malware yang menginfeksi komputer sehingga berbagai informasi penting mudah untuk diretas," kata Florian Holm, co-CEO Lazada Indonesia saat acara peresmian kerjasama Lazada dengan Gojek di Jakarta (12/04).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Florian juga menjelaskan bahwa Lazada menerapkan sistem
Two Step Verification untuk menjamin keamanan setiap transaksi yang dilakukan dengan kartu kredit.
"Ketika pengguna melakukan pembelian dengan kartu kredit, Lazada akan mengirimkan email transaksi, setelah itu pengguna harus memasukkan nomor pin yang dikirimkan melalui SMS," lanjutnya.
a
Lalu bagaimana dengan nasib para pemilik akun Lazada yang sempat dibobol? Florian menjawab bahwa Lazada melakukan pembatalan order dan akan mengembalikan uangnya ke pengguna.
"Proses ini membutuhkan waktu sesuai dengan ketentuan penyedia kartu kredit masing-masing sehingga kita tidak bisa langsung kembalikan uangnya," tutur Florian.
Sayangnya, ia enggan untuk mengatakan berapa banyak akun Lazada yang berhasil diretas, termasuk berapa kasus yang sudah bisa diselesaikan.
(tyo)