Jakarta, CNN Indonesia -- Raksasa e-commerce asal China, Alibaba Group Holding, baru saja mengambil langkah besar membeli mayoritas saham Lazada Group sebesar US$1 miliar atau setara Rp13 triliun. Kesepakatan ini termasuk memberi investasi baru dan mengakuisisi saham dari investor lama Lazada.
Alibaba akan membayar US$500 juta untuk saham baru di Lazada dan sisanya membeli saham dari investor yang sudah memberi pendanaan sebelumnya.
Sejumlah investor Lazada yang menjual sahamnya kepada Alibaba adalah Rocket Internet SE, Tesco Plc dan Investment AB Kinnevik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rocket Internet yang berasal dari Jerman menjual sebagian saham sebanyak 9,1 persen di Lazada kepada Alibaba, atau sekitar US$137 juta secara tunai (Rp1,7 triliun). Rocket Internet akan tetap memegang saham Lazada sebanyak 8,8 persen.
Kemudian Tesco menjual 8,6 persen sahamnya sebesar US$129 juta (Rp1,6 triliun), dan mereka menyisakan saham di Lazada sekitar 8,3 persen.
Tesco menyatakan, hasil dari kesepakatannya dengan Alibaba akan digunakan untuk modal kerja usaha ritel.
Media TechCrunch pun mewartakan bahwa Kinnevick turut menjual sahamnya sebanyak 3,8 persen seharga US$57 juta (Rp747 miliar), sehingga sisa sahamnya di Lazada kini tinggal 3,6 persen.
Kesepakatan tersebut juga mencakup pilihan bagi Alibaba untuk membeli saham yang tersisa dari investor lain di Lazada dalam kurun waktu 12 hingga 18 bulan setelah kesepakatan ini diselesaikan.
Menurut Presiden Alibaba Michael Evans, investasi tersebut bakal membantu rencana ekspansi perusahaan di kawasan Asia Tenggara. Ia percaya Alibaba bisa "memperoleh akses ke platform yang memiliki basis konsumen besar dan terus tumbuh di luar China".
CEO Lazada Group Max Bittner turut menambahkan, "transaksi ini akan membantu mempercepat tujuan kami untuk menyediakan akses yang lebih luas lagi terhadap ragam produk kepada 560 juta konsumen."
Lazada didirikan oleh Rocket Internet pada 2012, untuk menargetkan pasar Asia Tenggara seperti Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam. Perusahaan Lazada sendiri kini bernilai US$1,5 milliar, menurut Kinnevik. Namun, Lazada mengalami kerugian operasi yang tinggi.
(adt/tyo)