Google Chrome dan Adaptasi Internet Putus-nyambung Indonesia

CNN Indonesia
Kamis, 21 Apr 2016 10:32 WIB
Di Indonesia Google mengaku banyak melakukan penyesuaian untuk Chrome, salah satunya untuk mengantisipasi Internet yang suka putus-nyambung.
Jakarta, CNN Indonesia -- Peramban Google Chrome identik dengan perangkat komputer pribadi atau PC. Seiring berkembangnya perangkat mobile, Chrome harus menyesuaikan diri, salah satunya di Indonesia.

Rahul Roy-chowdury selaku Director of Product Management Chrome bercerita, sejak Chrome diluncurkan tahun 2008, perusahaan sudah memasang konsep search engine yang mengutamakan kecepatan (speed), keamanan (secure), dan kemudahan (simplicity).

Sebagai platform web, Rahul mengaku ada sejumlah tantangan yang harus dihadapi timnya di negara berkembang dan ada sejumlah rintangan yang perlu mereka atasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengaku telah memfokuskan layanan di Indonesia dan India sejak Maret 2015, keduanya adalah negara penting bagi Chrome.

"Salah satu kendalanya adalah bagaimana penyesuaian layanan untuk negara berkembang seperti Indonesia dan India, seperti kelancaran koneksi internet," ucap Rahul melalui sambungan panggilan video langsung dari Mountain View, California, Amerika Serikat, Rabu (20/4).

Ia melanjutkan, "tantangannya ya, bagaimana mengoptimalkan layanan Chrome di area yang memiliki konektivitas Internet yang sering putus-nyambung. Salah satunya bandwidth untuk memperoleh gambar. Kami tidak mengurangi kualitas, hanya menyesuaikan dengan kondisi koneksi."

Selain itu, penting bagi tim Chrome dalam urusan kemudahan alias simplicity. Menurut Rahul, timnya juga fokus pada pengembangan bahasa lokal agar lebih mudah digunakan.

"Soal bahasa adalah salah satu aspek penting dalam lokalisasi layanan. Kami punya tim yang memproduksi bahasa lokal," tutur Rahul yang telah bergabung di Google sejak 2007.

Versi teranyar Chrome, yakni Chrome 50 sudah bisa dinikmati oleh pengguna. Rahul menyatakan, Chrome mengalami pembaruan setiap 6 minggu sekali.

Khusus untuk Chrome 50 telah dilengkapi fitur baru yang lebih mengutamakan keamanan data pengguna dan pencarian konten yang lebih menyeluruh.

Seiring diluncurkan versi 50, Chrome tidak lagi mendukung sejumlah OS lawas seperti Windows XP, Vista, OS X 10.6, OS X 10.7, dan OS X 10.8.

Hal ini menjadi dorongan bagi pengguna agar memperbarui sistem operasi mereka ke versi teranyar.

Chrome web versus mobile

Kehadiran Chrome sebagai platform web memang memiliki peran yang besar, hingga layanannya berupa situs aplikasi mobile bisa diakses dan diunduh melalui sistem operasi di luar Android, yakni melalui iOS serta Windows.

Rahul pun mengatakan, kuatnya perkembangan tren yang serba mobile, hal ini 'memaksa' ia dan timnya untuk mengembangkan produk Chrome lebih matang lagi untuk perangkat mobile.

"Kami harus memastikan produk Chrome sudah sesuai dengan kebutuhan para konsumen mobile. Maraknya perangkat serba mobile seperti memaksa kami harus ganti fokus dari web ke mobile," ungkap Rahul.

Ia kemudian mengerahkan timnya yang terdiri dari desainer dan teknisi untuk beralih fokus dari web ke mobile.

"Mulai dari pemakaian data, bandwidth, hingga fitur seperti add-on kami perhatikan. Tentu kami harus sesuaikan kualitas gambar untuk perangkat mobile yang tidak mungkin sama dengan penggunaan versi web. Dan saya rasa tidak ada yang suka add-on di versi mobile," sambung Rahul.

Menariknya, saat ditanya perbandingan pengguna Chrome versi situs mobile dan aplikasi mobile, Rahul dengan optimis menjawab, "sudah pasti semuanya 100 persen pakai keduanya."

Menurutnya, perangkat mobile terus mengalami pertumbuhan. Dari dua jenis layanan Chrome, situs mobile dan aplikasi mobile, ia mengaku tidak ada perbedaan mendasar dari pengguna.

"Kalau pakai aplikasi mobile, sebenarnya hanya soal kebiasaan. Orang-orang menggunakan media sosial melalui aplikasi mobile. Dan mereka gemar melakukannya karena memang suka menghabiskan waktu di sana," ucapnya lagi.

Sementara Chrome versi situs mobile, diakui Rahul adalah akses yang masih digemari pengguna karena sifatnya yang "just click-away" dan langsung terhubung.

"Kemudahan Chrome versi situs mobile bisa dirasakan sebagaimana versi web, serta pengguna bisa mengaksesnya kapanpun selagi ia menggenggam perangkat mobilenya," tutup Rahul.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER