Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah setahun diluncurkan yakni pada 24 April 2015, perangkat jam tangan pintar Apple Watch memang menuai banyak tanggapan negatif. Kira-kira apa saja alasan mendasar yang membuat pesonanya memudar?
Pertengahan April kemarin, analis KGI Securities yang terkenal akurat dalam memprediksi perangkat keluaran Apple, Ming-Chi Kuo menyatakan bahwa fitur-fitur di dalam Watch belum dimaksimalkan, kapasitas baterai yang terbilang lemah, masih bergantung dengan iPhone, dan tidak ada
killer app yang menarik.
Apakah banyak yang sependapat dengan Kuo? Melansir situs
Cnet, ada sejumlah alasan mendasar mengapa sebagian besar orang-orang yang merupakan
tech savvy enggan menggunakan Watch.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apple Watch dinilai tidak bisa berfungsi sebagai peningkat kualitas hidup penggunanya dari segi apapun. Tampilan antarmuka atau user interface (UI) Watch dianggap tidak ramah alias ribet.
 Reuters/Beck Diefenbach |
Karena Watch sampai sekarang masih bergantung pada iPhone, sejumlah orang mengatakan bahwa mereka masih mengandalkan ponsel pintarnya untuk melakukan aktivitas.
Menurut mereka, mengeluarkan ponsel pintar dari kantung baju atau celana untuk melihat notifikasi atau sekadar melihat jam masih lebih cepat ketimbang mengoperasikan Watch.
Berbicara soal ketergantungan Watch pada iPhone, aplikasi yang tersedia di dalam Watch belum banyak. Karena bergantung dengan iPhone, maka cara kerja aplikasi di Watch pun sangat lambat sehingga banyak yang berpendapat Watch "cenderung tidak berguna sama sekali".
Kemudian, sesuai dengan apa yang diutarakan Kuo, Watch memang tidak memiliki fitur atau aplikasi andalan (killer app/killer feature) yang menjadi khasnya agar konsumen merasa wajib membelinya.
Sementara bagi konsumen yang mementingkan gaya dan fesyen, mereka mengaku Watch belum menyediakan opsi tali jam tangan yang beragam.
Salah seorang jurnalis teknologi bernama Caitlin Petrakovitz mengungkapkan, bahwa terbatasnya pilihan tali jam tangan membuat dirinya jadi malas mengenakan Watch setiap hari.
 Jam tangan pintar Apple Watch. (CNN Indonesia/Aditya Panji) |
Dari segelintir alasan tersebut, mereka pun mengatakan, Watch kemungkinan digemari oleh para konsumen yang selalu menginginkan pesan masuk diterima tanpa harus mengeluarkan ponsel dari kantung celana. Dan, para fanboy Apple tentunya.
Sebelumnya, Kuo turut meramalkan bahwa perangkat wearable Watch akan mengalami penurunan jumlah pengiriman unit. Watch telah terjual sekitar 10,6 juta unit dalam kurun waktu delapan bulan tahun lalu, namun Kuo mengatakan pengiriman di tahun 2016 ini lebih sedikit dibanding 2015.
Meski Watch 2 akan diluncurkan tahun ini, Kuo meyakini pengiriman Watch hanya akan berkisar di angka 7,5 juta unit saja.
Sementara Apple sendiri baru saja mengumumkan perusahaan mengeluarkan mandat kepada para pengembang untuk membuat aplikasi pada Watch agar bisa berjalan sendiri, tanpa bergantung pada iPhone lagi.
Keputusan Apple tersebut dinilai sebagai kabar baik bagi para pengguna Watch yang selama ini merasa kurang praktis karena harus membawa iPhone secara bersamaan agar bisa mengoperasikan Watch.
Selain soal kemudahan, hal tersebut turut mengindikasikan bahwa aplikasi di dalam Watch akan memiliki kualitas lebih tinggi khususnya dari segi kecepatan operasi, serta fungsinya bisa berjalan sepenuhnya tanpa hambatan.
(eno)