Apple Watch Selamatkan Pria Ini dari Serangan Jantung

Hani Nur Fajrina | CNN Indonesia
Rabu, 16 Mar 2016 09:37 WIB
Apple Watch menyelematkan yawa pria yang berprofesi sebagai tukang bagunan ini dari serangan jantung.
Ilustrasi pengguna Apple Watch (REUTERS/Edgar Su)
Jakarta, CNN Indonesia -- Fitur pendeteksi detak jantung yang disematkan di dalam perangkat jam tangan pintar Apple Watch kembali menyelamatkan penggunanya. Kali ini adalah pria paruh baya usia 62 tahun.

Pria bernama Dennis Anselmo itu adalah seorang tukang bangunan. Kala itu ia sedang bekerja membuat pagar hingga tiba-tiba ia merasa pusing.

Ia memutuskan untuk istirahat sejenak, lalu mengecek jam tangan Watch-nya yang baru ia beli. Watch pun memberi semacam peringatan alarm mengenai detak jantungnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya sedang membuat pagar yang hendak ditanamkan ke tanah. Saya selesai makan siang pukul 13.15 dan kembali bekerja. Namun saya merasa tidak enak badan, seperti ingin flu berat. Setelah bekerja 10 menit, saya bilang ke rekan saya bahwa saya harus duduk dulu," kisah Anselmo, dikutip dari Cult of Mac.

Kemudian ia segera mengecek Watch yang menunjukan bahwa laju jantungnya 210 detak per menit, padahal biasanya ia cenderung lambat sekitar 50 detak per menit. Rekan kerjanya pun langsung memanggil tim medis.

Para petugas medis darurat mengatakan, denyut jantung yang meroket seperti itu menjadi pertanda serangan jantung, maka Anselmo dilarikan ke rumah sakit.

Anselmo kemudian dioperasi karena ada penyumbatan di pembuluh darahnya.

"Mereka bilang jika saya pulang ke rumah — seperti kebanyakan orang — kondisi saya bisa tambah serius pada tengah malam. Serangan kedua adalah yang mematikan," ungkap Anselmo.

Ya bisa dikatakan jika ia tidak memakai Apple Watch, ia belum tentu menyadari detak jantungnya yang begitu tinggi sebagai indikasi serangan jantung.

Beberapa waktu lalu juga nasib pemuda usia 17 tahun bernama Paul Houle bisa dibilang bernasib beruntung berkat Apple Watch.

Houle yang seorang atlet sepak bola membeli Watch beberapa hari sebelum ia memulai latihan di Tabor Academy di Marion, Massachussetts. Setelah melakukan dua latihan per hari, ia baru sadar bahwa laju jantungnya sekitar 145 detak per menit dari Watch. Parahnya, denyut tinggi itu tak kunjung turun bahkan saat ia sudah berhenti latihan.

Ia langsung mendapatkan perawatan medis setelah monitor jantung Watch memberinya sinyal bahaya mengenai keadaan jantungnya.

(tyo)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER