Jakarta, CNN Indonesia -- Misi Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara dalam mewujudkan terciptanya 1.000 perusahaan teknologi bernilai US$1 miliar pada 2020 terbilang ambisius. Namun hal ini nyatanya "mudah dilakukan".
Menurut sang pendiri sekaligus CEO Kibar Yansen Kamto, proyek 1.000 startup ini sudah dipetakan di 10 kota yang tidak hanya di Pulau Jawa saja, namun juga melingkupi Medan, Bali, Pontianak, hingga Makassar.
Saat ditanya soal peluang keberhasilan terwujudnya misi ini, Yansen menjawab, "1.000 startup sangat mudah."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia kemudian menjabarkan, "dalam kurun 2016 hingga 2020, paling tidak setahun mencetak 200 startup. Kita sudah memetakan 10 kota, ya minimal bisa 20 startup dibangun dalam satu tahun."
Yansen juga menambahkan, saat ini mereka sudah mulai sosialisasi dan menjalin kerjasama dengan Pemerintah Daerah hingga komunitas lokal di tiap kota sejak Januari lalu.
Dibantu dengan penetrasi broadband yang tinggi, Yansen mengutarakan bahwa para pelaku startup diharapkan bisa membangun pola pikir untuk terus maju dan melakukan perubahan.
"Jika kita berhasil mencetak the next Nadiem Makarim dan William Tanuwijaya, Indonesia akan sejahtera," sambungnya.
Menurut Yansen, startup yang dibutuhkan adalah usaha yang memberikan solusi untuk masyarakat dan berkepanjangan atau sustainable. Ia pun sangat optimis Indonesia bisa mencapai target yang diimpikan.
Yanse mengaku, ia merasa bersyukur di pemerintahan yang sekarang banyak pihak yang bersedia mendengar dan mau belajar mengenai pertumbuhan ekonomi digital. Menurutnya, pendekatan yang selama ini dilakukan sangat komprehensif dan membumi.
"Nantinya di 10 kota juga akan innovation hub yang bisa menjadi sarana pengembangan para startup ini," tutup Yansen.
(tyo)