Sekolah di Gunung Kidul Jajal Pakai Rapor Online

Aqmal Maulana | CNN Indonesia
Selasa, 03 Mei 2016 14:52 WIB
Sistem yang bernama e-rapport ini memungkinkan para guru memasukan nilai siswa dimanapun dan kapapun asalkan terhubung dengan internet.
Dua dari kanan, Betty Sekarasih Hai Yani, Guru SMAN 2 Playen Gunung Kidul (CNN Indonesia/Susetyo Dwi Prihadi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Teknologi Informasi tak hanya dirasakan manfaatnya di kota besar seperti Jakarta. Di daerah pun dampak pesatnya teknologi juga turut menular ke para pendidik di SMA Negeri 2 Playen, Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Berbasis online, para guru di sekolah tersebut ternyata sudah menerapkan sistem e-rapport. Ini merupakan sebuah sistem  yang bisa digunakan untuk menginput dan mengolah nilai para siswa, bahkan hingga mencetak rapor secara fisik.

"Dengan basisnya yang online, tidak hanya di sekolah, tetapi guru juga bisa memasukkan nilai dari manapun dan kapanpun. Misalnya bapak ibu guru sedang diklat ke luar kota, nilainya tetap bisa diinput secara langsung," kata Endah Susanti, Guru SMAN 2 Playen, kemarin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk memudahkan para guru saat menginput nilai siswa yang cukup banyak, sistem ini memungkinkan penggunanya untuk mengunggah file dengan format excel yang berisi nilai siswa yang sudah dimasukkan sebelumnya.

Tak hanya nilai, guru juga bisa menginput profil data sekolah, guru dan staf, siswa, dan mata pelajaran melalui sistem tersebut.

Dengan begitu, guru pun bisa mencari informasi lebih mudah, hanya dengan memasukkan keyword dari apa yang ingin dicarinya.

Meski cukup terpencil, e-rapport yang bergantung pada internet ternyata tidak mempermasalahkannya. Karena wilayah di sekolah tersebut sudah dilalui oleh koneksi internet yang cukup baik.

"Sudah ada IndiHome dan lain-lain. Koneksi di sekolah sendiri sudah baik. Sekarang kecepatannya sudah 10 Mbps yang dulunya cuma 2 Mbps," tambah Betty Sekarasih Hadi Yani yang juga guru SMAN 2 Playen, Gunung Kidul.

Sementara jika koneksi tersebut sedang bermasalah, guru cukup menggunakan paket data dari ponsel untuk bisa mengakses sistem.

"Inikan basisnya bukan video, pakai thetering dari handphone saja sudah cukup sekali," lanjut Betty.

SMAN 2 Playen Gunung Kidul sendiri saat ini memiliki 58 guru, sementara jumlah komputer yang ada, hanya ada 5 unit. Sebelum adanya e-rapport para guru harus mengantre untuk melakukan penginputan nilai.

"Dengan adanya e-rapport, tidak ada alasan lagi bagi guru untuk terlambat menginput nilai. Nilai-nilai itu sudah bisa masuk tepat waktu dan siap dibagikan atau diinformasikan ke anak-anak maupun orang tua," tutup Betty. (tyo)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER