Fungsi Agen Properti akan Diganti Robot?

Trisno Heriyanto | CNN Indonesia
Selasa, 10 Mei 2016 09:25 WIB
Banyak analis yang memprediksi bahwa banyak jenis pekerjaan manusia yang akan digantikan oleh robot, salah satunya fungsi agen properti.
Ilustrasi (REUTERS/Mario Anzuoni)
Jakarta, CNN Indonesia -- Banyak analis yang memprediksi bahwa banyak jenis pekerjaan manusia yang akan digantikan oleh robot, salah satunya fungsi agen properti.

Robot pengganti itu memang tak selamanya dalam bentuk fisik, ada pula yang berbentuk aplikasi dengan teknologi kecerdasan buatan. Robot jenis inilah yang akan paling banyak digunakan oleh situs informasi soal properti.

Menurut portal properti Lamudi, ke depannya saat pengguna mengakses sebuah portal properti, maka akan dibantu oleh sebuah program yang diberi nama chatbot, yakni sebuah program komputer yang dirancang dapat berkomunikasi dengan manusia baik audio atau teks.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bagi para pemilik portal, program ini akan banyak mendatangkan keuntungan seperti dapat memberikan layanan pribadi dengan biaya yang jauh lebih murah, penghapusan perlindungan kerja yang biasa ditawarkan kepada manusia dan program ini juga dapat digunakan selama 24 jam.

Chatbot juga akan membantu meningkatkan layanan customer service dengan memberikan manusia waktu untuk berpikir kreatif, sedangkan bot memberikan data. Di masa yang akan datang ketika pengguna mencari sebuah rumah, contohnya seperti di Mexico maka chatbot akan dapat dengan cepat mencari data yang Anda butuhkan, namun hal tersebut akan terlihat seperti manusia yang berbicara kepada Anda.

Peran robot akan sangat berguna untuk mencari informasi yang berkaitan dengan properti, seperti mencarikan apartemen seharga $ 500.000 dekat pantai di Bali. Bahkan dapat pula menghitung dengan cepat dan membandingkan pilihan KPR yang berbeda untuk pengguna.

Namun menggunakan robot tak selamanya baik, ada sejumlah kelemahan seperti tidak bisa menenangkan pelanggan yang marah, merasakan kekhawatiran pelanggan, atau menampilkan empati. Hal ini disebabkan karena sistem ini tidak memiliki kecerdasan emosional, seperti manusia.

Pada dasarnya, bot akan membuat tugas-tugas dasar mudah. Mereka akan tahu batas-batas kemampuan mereka, dan mereka akan mengundurkan diri dengan meninggalkan pesan kepada pengguna dan staf yang lain. Kemampuan mengenal emosi dan improviasi inilah yang belum bisa ditemukan pada robot tercanggih sekalipun.

(eno)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER