Rusia Ciptakan Robot Pintar untuk Menjelajahi Antariksa

Hani Nur Fajrina | CNN Indonesia
Kamis, 18 Feb 2016 13:56 WIB
Rusia sedang mengembangkan robot yang bisa berpikir sendiri untuk menjalankan misi sulit di antariksa.
Spacewalk adalah salah satu masalah besar astronaut saat berada di luar angkasa (REUTERS/NASA/Jim McDivitt/Handout)
Jakarta, CNN Indonesia -- Rusia sedang mengembangkan robot yang bisa berpikir sendiri untuk menjalankan misi sulit di antariksa.

Salah satu misi yang sulit dilakukan di antariksa adalah, memperbaiki bagian luar Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) yang rusak. Efek nol gravitas adalah masalah utama astronaut saat berada di sana.

Wakil Perdana Menteri Rusia Dmitry Rogozin mengungkapkan, pihak pemerintah akan mengembangkan dan mengirim "avatar" yang sudah memiliki kecerdasan buatan ke luar angkasa sebagai anggota dari stasiun orbit nasional Rusia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengutip TechRadar, inisiatif ini bertujuan untuk menggunakan teknologi militer di ranah ilmiah.

Saat ini ada dua perangkat purwarupa robot, salah satunya diberi nama Fyodor yang berbentuk seperti batangan tubuh manusia dengan dua lengan.

Fyodor dikendalikan dengan kostum khusus yang dikenakan oleh manusia. Si pengendali ini yang bertugas mengontrol Fyodor melalui gerakan-gerakan tertentu yang akan ditiru olehnya.

Perangkat purwarupa satunya lagi juga menyerupai manusia dan bisa dikendalikan oleh operator ataupun program khusus yang spesifik. Robot ini diyakini bisa berdiri sendiri jika terjatuh, meski tampaknya tidak akan berpengaruh di lingkungan nol gravitasi.

[Gambas:Youtube]

Kegiatan spacewalk memang dikenal bisa membahayakan keselamatan awak astronaut.

Salah satu kisah yang cukup menegangkan datang dari astronaut asal Rusia, Alexei Leonov yang diklaim sebagai manusia pertama yang 'berjalan' di luar angkasa pada 1965 silam.

Di tengah-tengah aktivitasnya, bentuk seragam Leonov mulai menggembung dan kainnya pun berubah semakin kaku. Sarung tangannya melonggar dan terbuka, kakinya pun keluar dari sepatu, hingga mengalami pendarahan dari dalam seragamnya.

Astronaut NASA Terry Virts pada Februari 2015 lalu juga sempat mengalami insiden helm seragamnya yang bocor saat sedang spacewalk. Pun begitu dengan Luca Parmitano dari Italia yang juga mengalami kebocoran di helmnya pada 2013.

(eno)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER