Jakarta, CNN Indonesia -- Kemesraan antara Indosat Ooredoo dan XL Axiata semakin terjalin kuat. Keduanya melangkah ke jenjang berikutnya dengan membentuk sebuah usaha patungan atau joint venture bernama PT One Indonesia Synergy (OIS).
"Senin (9/5) kita menandatangani akta pendirian perusahaan PT OIS ini. One artinya kebersamaan dan Synergy artinya ya sinergi. Tadinya sih kita mau kasih nama IOS, tapi kayak sistem operasinya Apple," kata CEO dan Presiden Direktur XL Axiata, Dian Siswarini setengah berkelakar.
Dia menambahkan, perusahaan ini bertugas untuk memberikan jasa konsultasi kepada operator, yang mengarah pada kerja sama jaringan dari sisi bentuk maupun manfaatnya. Sejauh ini tugas itu baru dilakukan untuk Indosat dan XL, baru nanti bisa dilakukan operator lain.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dian mengaku untuk membentuk perusahaan ini, perusahaan yang dipimpinnya sudah mengeluarkan uang sebesar Rp1,2 miliar. Sementara nantinya, pihak XL akan menduduki posisi sebagai CEO dan pihak Indosat di posisi direktur.
Nama yang ditunjuk sebagai CEO OIS nantinya adalah Dionpius Jefferson. Sedangkan direktur berasal dari Indosat dan dipercayakan kepada Fahmi Pahlevi Aripudin.
Kendati ini merupakan usaha patungan, Dian tidak melihat hal tersebut sebagai langkah awal untuk melakukan merger antara dua operator yang kini berada di posisi kedua dan ketiga terbesar di Indonesia.
"Belum ada di agenda. Kemungkinan selalu ada, tapi ini JV kan. Poinnya adalah, tidak diagendakan. Kenapa milih Indosat? Melihat kedekatan size-nya. Lagian yang lumrah saja posisi dua kerjasama sama dengan posisi tiga. Jarang posisi satu gandeng posisi keempat, misalnya," ujarnya.
Alasan lain membentuk perusahaan patungan, karena diakui oleh Dian melakukan kerjasama jaringan sangat sulit. Dia bilang, "Karena ada yang harus dibuang, ditambah. Dua saja sulit, nanti kalau sudah stabil, baru kita ajak operator lain."