Remaja 15 Tahun Temukan Kota Bangsa Maya yang Hilang

CNN Indonesia
Kamis, 12 Mei 2016 12:50 WIB
William Gadoury mencari lokasi kota Maya dengan berbekal teori bahwa bangsa Maya membangun kota mereka sesuai ragam konstelasi bintang.
Ilustrasi: Chichen Itza, situs peradaban Maya di Meksiko pada abad 800 SM. (Daniel Schwen via Wikimedia (CC-BY-SA-4.0)
Jakarta, CNN Indonesia -- William Gadoury mengklaim telah menemukan kota Maya yang hilang di Meksiko. Istimewanya, Gadoury adalah remaja belia yang masih berusia 15 tahun.

Gadoury bukan penduduk Meksiko. Ia bahkan tinggal di Bumi bagian utara, yakni Kanada. Namun keisengannya ini berbuah 'hasil', yaitu penemuan kota Maya yang selama ini dianggap hilang.

Warga Saint Jean de Martha, Quebec, Kanada ini, mencari lokasi kota Maya dengan berbekal teori bahwa orang-orang Maya membangun kota mereka sesuai ragam konstelasi bintang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gadoury menghubungi dokter Armand LaRocque di University of New Brunswick yang meyakini bahwa kota Maya yang sedang ia cari itu adalah yang kelima terbesar.

"Ketika LaRocque mengatakan soal kota Maya pada Januari lalu, kami langsung membedakan piramida dan 30 struktur. Sangat luar biasa," kisah Gadoury, mengutip Daily Mail.


Ia melanjutkan, "saya tidak paham mengapa orang Maya membangun kota mereka jauh dari sungai, tapi lebih di kawasan marjinal dan di pegunungan. Karena mereka sangat memuja bintang dan astronomi."

Dari situ, Gadoury mengaku iseng mencoba membandingkan gambar satelit dari Canada Space Agency dan Google Maps di area Semenanjung Yucatan, Meksiko, untuk memverifikasi hipotesisnya.

"Saya sangat terkejut bahwa kebanyakan konstelasi bintang hebat cocok dengan kota besar Maya," serunya.

Gadoury yang melakukan 'investigasi' itu hanya dari kamar tidurnya kemudian menamakan penemuan kota Maya itu dengan sebutan Fire Mouth.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER