Cerita Wanita Cyborg Saat 'Diguncang' Gempa Nepal

Hani Nur Fajrina | CNN Indonesia
Selasa, 17 Mei 2016 13:25 WIB
Wanita cyborg yang mengaku bisa merasakan gempa bumi memaparkannya saat merasakan bencana bersejarah di Nepal 2015 silam.
Wanita cyborg yang mengaku bisa merasakan gempa bumi memaparkannya saat merasakan bencana bersejarah di Nepal 2015 silam.
Jakarta, CNN Indonesia -- Moon Ribas boleh memiliki indera perasa getaran gempa bumi dari sensor magnet yang ditanam di dalam tubuhnya. 'Kelebihan' tersebut membuatnya harus rela dibangunkan oleh gempa bumi besar yang terjadi di negara lain.

Nepal pada 25 April 2015 dilanda gempa bumi terparah sepanjang sejarah dengan kekuatan 7,8 skala Richter. Gempa ini menewaskan sekitar 9.000 jiwa.

Ribas sempat menceritakan pengalamannya saat merasakan getaran gempa Nepal yang kala itu membangunkannya dari tidur tengah malam. Ia mengaku getarannya sangat kuat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sangat aneh, rasanya seperti saya sedang berada di sana," ucap wanita berkebangsaan Spanyol ini. "Saya merasa terhubung dengan warga yang menderita akibat gempa bumi itu."

Selain itu, Ribas juga mengatakan, indera seismiknya itu seakan telah menjadi detak jantung ke-duanya.


Kendati demikian, Ribas berpendapat, bahwa gempa bumi seringkali disalahpahami.

"Tidak adil rasanya jika persepsi kita selalu mengatakan bahwa gempa bumi itu adalah hal buruk. Gempa bumi adalah bagian dari evolusi planet ini. Hal buruknya, manusia belum bisa beradaptasi terhadap fenomena alam ini," ujarnya.

Menurutnya, jika pengelola kota memiliki pemahaman lebih dalam mengenai ilmu gempa bumi, kemungkinan kota-kota besar tidak akan dibangun di atas lempengan tektonik.

"Kita semua masih harus belajar bagaimana hidup di planet sendiri," ungkap wanita yang menimba ilmu di Dartington College, Inggris ini.

Mengutip situs Quartz, Ribas yang berusia 30 tahun sedang dalam perencanaan melakukan implan lain di bagian kaki demi mempertajam indera seismiknya demi mempertajam indera pendeteksi gempa bumi miliknya.

"Mungkin saya akan menggunakan jempol kaki agar bisa menerka tiap benua, namun rencana ini masih dalam proses," tutur Ribas.

Ribas bersama mitra lamanya, Neil Harbisson yang menyematkan antena color-sensing permanen di kepalanya, saat ini juga berencana untuk menjalin kolaborasi dengan para teknisi dan ahli teknologi demi meningkatkan implan cybernetic mereka.

[Gambas:Youtube]

Diketahui implan magnet kecil yang ditanam di bagian lengan dekat siku Ribas mampu menerima data dari aplikasi iPhone yang dimodifikasi secara khusus, fungsinya untuk mengumpulkan aktivitas seismik dari monitor geologis di seluruh dunia. Dengan kata lain, getaran yang ia rasakan sifatnya real-time.

Ribas mengatakan, sensasi fisik yang ia rasakan dari dalam lengannya itu mirip dengan getaran ponsel yang disimpan di dalam saku pakaian. Semakin kencang kekuatan gempa, maka getaran yang Ribas rasakan juga semakin kuat.


(eno)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER