Jakarta, CNN Indonesia -- Konferensi pengembang aplikasi Google I/O merupakan salah satu acara dari Google yang paling dinanti, karena di sini bakal banyak kejutan yang akan diumumkan Google.
Di tahun 2016 ini, Google I/O bakal diselenggarakan pada 18 sampai 20 Mei 2016 di Shoreline Amphitheatre kawasan Mountain View, California, AS. Dekat dengan markas besar Google.
Mobil tanpa sopir atau self-driving car bukan satu-satunya kejutan besar yang diramalkan banyak orang akan muncul di Google I/O, tetapi ada sejumlah kejutan yang mungkin akan diumumkan pada kesempatan kali ini:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Android NYang satu ini selalu hadir pada konferensi Google I/O. Setelah M, selanjutnya adalah Android N. Sistem operasi terbaru ini telah diuji coba oleh Google untuk para pengembang aplikasi sejak dua bulan sebelum acara ini.
Selain fitur-fitur baru, hal yang paling membuat penasaran adalah apa singkatan dari huruf N pada Android seri ini. Jadwal perilisan versi penuh dari Android N ini bisa jadi meluncur pada bulan Juli sampai September. Ya, sekitar kuartal ketiga 2016.
Baca juga:
Android N Bisa Menghemat Kuota InternetHiroshi Lockheimer sebagai SVP Google untuk divisi Android, Chrome OS dan Chromecast, sudah membocorkan salah satu fungsi lain Android N adalah kemampuan Multi Windows. Fungsi ini memungkinkan perangkat menjalankan dua atau lebih aplikasi sekaligus secara bersamaan dalam satu layar. Kemudian ditambahkan juga fungsi untuk memutar konten video melalui Android TV.
Sejumlah pembaruan yang juga dilakukan adalah tombol pengaturan yang lebih cepat, perbaikan daya tahan baterai, serta emoji baru.
Android VRRealitas virtual (virtual reality/VR) menjadi salah satu sesi yang banyak dibahas pada Google I/O 2016. Di sana ada Google akan menjelaskan apa yang telah mereka bangun dan mereka tuju untuk teknologi VR, lalu ada pula bahasan "VR dan Cinema."
Sejumlah kabar melaporkan bahwa Google sedang mengembangkan kacamata VR yang lebih maju dibandingkan Google Cardboard. Mungkin yang terbaru ini terbuat dari material plastik yang bisa bekerja pada semua ponsel.
Sementara itu ada pula kabar Google sedang mengembangkan kacamata VR yang tak memerlukan ponsel, komputer, atau konsol game, untuk mengoperasikannya. Sehingga ia bisa menjadi perangkat VR yang mandiri.
Baca juga:
Headset VR Google versi Berikutnya Bisa Dipakai Tanpa Ponsel?Project TangoDi bulan Januari 2016, Lenovo dan Google resmi mengumumkan kerja sama untuk mengembangkan ponsel yang disertai dengan teknologi Project Tango.
Google mungkin akan memberi tahu informasi terkini soal Project Tango pada konferensi ini. Project Tango sendiri sejatinya merupakan serangkaian teknologi yang ditanamkan pada ponsel atau tablet untuk memindai ruangan agar bisa disimpan ke format gambar 3D. Ya, Google nampak ingin memetakan dunia.
Perangkat dengan teknologi Project Tango akan memakai kamera depan khusus dengan sudut pandang mencapai 120 derajat untuk merekam gambar 3D. Pada bagian belakangnya terdapat sejumlah kamera dan sensor lain untuk merekam gambar dan mendeteksi kedalamannya. Tentu saja itu semua didukung oleh peranti keras mumpuni dan aplikasi yang menunjang untuk merekam gambar per gambar dan menjahitnya menjadi gambar 3D.
Perangkat macam ini akan mendukung Google untuk mendukung aplikasi realitas virtual (virtual reality).
Google Play StoreBelakangan ini kencang beredar kabar bahwa aplikasi-aplikasi Android mungkin bisa dijalankan pada komputer yang bersistem operasi Chrome atau Chromebook. Toko aplikasi Google Play Store akan masuk ke sistem operasi Chrome.
Hal ini bisa membuat fungsionalitas Chromebook semakin baik mengingat tak banyak orang yang mengembangkan aplikasi untuk platform Chrome OS.
Baca juga:
Aplikasi Android Bakal Bisa Jalan di Komputer Chromebook?Tetapi ada pula kabar bahwa Google sedang merancang Play Store khusus untuk China. Hal ini diperkuat dengan pernyataan Lenovo yang mengatakan Play Store sedang dalam perjalanan ke China, yang berarti kontennya harus siap difilter sesuai regulasi yang berlaku di Negeri Tirai Bambu.
Selama ini Google Play Store tidak tersedia untuk kawasan China karena pemblokiran akses Internet yang dilakukan pemerintah sana. Para pelaku teknologi di China mengembangkan sendiri toko aplikasi beserta kontennya yang disesuaikan dengan kebutuhan lokal.
Project AraIni merupakan proyek ponsel rakitan dari Google yang dikembangkan divisi Advanced Technology and Projects (ATAP). Google telah menunda uji coba resmi Project Ara dan mungkin 2016 adalah waktu yang tepat untuk mereka pamerkan ke publik.
Sejumlah komponen seperti kamera, baterai, layar, sampai modul Wi-Fi, telah mereka siapkan. Sementara ponsel dasarnya disebut Gray Phone.
Baca juga:
Google Tunda Kehadiran Ponsel RakitanProject AuraPeoject Aura adalah Google Glass 2.0. Setidaknya itu bisa menjadi kacamata pintar yang didefinisikan oleh Google setelah kehadiran Explorer Edition atau kacamata Google Glass generasi pertama.
Project Aura diprediksi akan merevisi sejumlah desain dari generasi pertama, termasuk bingkai, teknologi layar untuk di depan mata, dan sebagainya.
Android AutoSistem informasi dan hiburan Android Auto telah dipakai pada mobil Hyundai Sonata. Tahun ini mungkin akan menjadi sesuatu yang besar untuk Android Auto dalam hal teknologi, perbaikan, atau kemitraan baru. Mari kita juga berharap bakal ada aplikasi pihak ketiga yang datang untuk Android Auto.
Baca juga:
Hyundai Sonata, Mobil Pertama dengan Sistem Android AutoChrome OSMungkin bakal ada sejumlah lini produk komputer jinjing berbasis Chrome alias Chromebook di tahun 2016 ini.
Banyak rumor yang mengatakan bahwa Google akan menggabungkan Chrome OS ke Android, walaupun hal itu secara resmi dibantah oleh Google. Kendati demikian, teknologi terkini dari Chrome OS beserta perangkatnya tetap menarik untuk disaksikan.
Google Home Pesaing Amazon EchoGoogle akan mengungkapkan pesaing Amazon Echo yang mungkin disebut Google Home. Perangkat yang mungkin berbentuk speaker ini akan bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan dan meladeni perintah suara dari pengguna.
Seperti Echo, Home nantinya bisa berinteraksi dengan manusia lewat suara, bisa memutar lagu, mencatat janji, sampai memberi informasi cuaca.
Android WearPerkembangan Android Wear masih terlalu lambat, dan dia belum bisa menguasai dunia. Selama ini perangkat wearable didominasi oleh merek Fitbit, Xiaomi, dan Apple, yang tidak memakai Android Wear. Samsung bahkan memilih untuk mengembangkan jam tangan pintar dengan Tizen.
Belum diketahui pasti kejutan macam apa yang disiapkan Google untuk Android Wear, tetapi akan menarik jika Android Wear memanfaatkan Project Soli yang merupakan sensor radar untuk mengenali atau membaca berbagai gerakan jari manusia untuk menavigasi perangkat tanpa harus menyentuh layar.
Dalam video yang dipublikasi Google, Project Soli ini dapat mendeteksi gerakan dari pertemuan jempol dan ujung telunjuk. Ia akan mendeteksi sejumlah gerakan untuk melakukan scroll atau swipe layar.
Baca juga:
Sudah Punya Android, Google Bikin Sistem Operasi BrilloAplikasi pesan dan bot chattingPertarungan aplikasi pesan semakin panas. Begitu juga dengan bot chatting. Sejumlah laporan mengatakan Google sedang mengembangkan aplikasi pesan baru yang menggabungkan fitur pesan dan bot chatting.
The Wall Street Journal melaporkan bahwa Google sedang bekerja untuk membuat pesaing WhatsApp, atau yang terkait dengan nomor ponsel, untuk memungkinkan pengguna berkomunikasi dengan teman. Tak hanya itu, aplikasi ini juga memungkinkan pengguna berkomunikasi dengan bot chatting.
Sedikit keluar dari topik Google I/O, beberapa waktu lalu dalam konferensi Build 2016, CEO Microsoft Satya Nadela sempat mengungkapkan visinya soal kecerdasan buatan. Ia meramalkan kecerdasan buatan atau bot/robot akan berkomunikasi dengan manusia dan berkomunikasi juga dengan bot lain. Visi besar Microsoft adalah menjadikan "percakapan sebagai sebuah platform."
Baca juga:
Masa Depan Manusia dan Kecerdasan Buatan versi MicrosoftItu tadi sejumlah ramalan yang mungkin akan jadi kado Google dalam konferensi tahunan terbesarnya tahun ini. Sebenarnya masih ada beberapa produk Google yang tak lain diberitakan unsur kebaruannya, termasuk proyek ponsel murah Android One dan sistem operasi Brillo untuk perangkat Internet of Things (IoT). Khusus Brillo ini erat kaitannya dengan ekosistem rumah pintar.
Anda bisa mengetahui segala yang baru tentang produk Google dengan terus mengikuti kabar terkini dari
CNNIndonesia.com.
(adt)