Jakarta, CNN Indonesia -- Google Home menjadi salah satu teknologi yang paling menarik perhatian dalam konferensi teknologi Google I/O 2016 di Mountain View pada 18 Mei 2016. Ini merupakan sebuah teknologi asisten pribadi virtual yang cocok diimplementasikan di rumah atau kamar.
Home merupakan speaker yang dibekali mikrofon untuk mendeteksi suara manusia kapan saja, bahkan dari jarak jauh. Bentuknya seperti silinder yang bagian bawahnya bisa diganti-ganti warna sesuai keinginan.
Home persis seperti teknologi Jarvis di kisah pahlawan super fiksi Iron Man, yang meladeni semua pertanyaan dari Tony Stark. Tetapi di dunia nyata, Google membuat Home untuk melawan Amazon Echo yang lebih dulu hadir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Home akan mendengar setiap pertanyaan pengguna, dan menjawabnya berdasarkan data yang telah ia himpun. Home bisa menjawab pertanyaan seputar cuaca atau janji hari ini.
Semua itu bisa dilakukan karena ia memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan Google Assistant. Teknologi ini terintegrasi dengan semua produk Google, seperti Gmail, Google Calendar, aplikasi cuaca, YouTube, dan tentu saja mesin pencari Google.
Tak berhenti sampai di situ. Home yang harus selalu terkoneksi Internet bisa menjalankan perintah yang diminta oleh pengguna.
Misal, ia bisa menyalakan lampu kamar yang tentu saja lampunya harus terintegrasi dengan sistem rumah pintar Nest Labs (anak perusahaan Google yang membuat perangkat rumah tangga dengan koneksi Internet).
Home juga bisa menjalankan perintah untuk memutar musik atau video di televisi, namun dengan catatan televisi itu harus memanfaatkan sistem hiburan Chromecast.
Pengembangan produk Home dipimpin oleh Mario Queiroz sebagai wakil presiden manajemen produk.
(adt)