Jakarta, CNN Indonesia -- Kendati saat ini Telkomsel memperluas penggunaan jaringan 3G dan 4G LTE, namun operator tersebut tetap tak melupakan pelangganya yang masih berada di jaringan 2G.
Dikatakan oleh Direktur Sales Telkomsel Mas'ud Khamid bahwa mereka tetap menjaga, khususnya kualitas dari pelanggan yang masih menggunakan jaringan 2G, walaupun terus mendorong pengguna bisa memanfaatkan teknologi jaringan yang terbaru.
"Pelanggan 2G masih kita tetap jaga, tidak ada penurunan kualitas namun tetap didorong migrasi ke 3G. Namun kalau kita lihat di pasaran sebenarnya 'kan handset 2G juga tidak mudah ditemukan. Lagian, sekarang sudah banyak handset 4G yang harganya US$ 100," kata Mas'ud, kepada sejumlah wartawan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Telkomsel baru mulai membangun 4G LTE sejak Desember 2014 lalu di frekuensi 900 MHz, dan kemudian menempati frekuensi 1.800 dengan sumber daya pita lebar lebih besar.
Secara nasional Telkomsel memiliki 4.500 eNodeB atau BTS 4G yang tersebar di lebih dari 40 kota. Ketika menggelar jaringan, Telkomsel selalu memastikan bahwa layanan ini dapat dinikmati di sekitar 70 persen hingga 80 persen dari wilayah lokasi tersebut.
Adapun hingga saat ini jumlah pelanggan 4G Telkomsel yang menggunakan smartphone 4G berjumlah sekitar 3 juta. Namun hingga akhir 2016, Telkomsel berharap bisa meningkatkan jumlah pengguna 4G yang aktif di jaringannya hingga 8-10 juta pelanggan.
Secara keseluruhan dari 153 juta pelanggan Telkomsel saat ini, 74 juta di antaranya adalah penggguna data. Dan di antaranya 45 juta telah menggunakan ponsel pintar.
"Membangun 4G itu juga kita lihat dari sisi ekosistemnya, tidak melulu lihat itu kota besar atau kecil. Kalau memang populasinya kecil tapi handset 4G yang beredar itu banyak, kita bisa pertimbangkan melakukan pengembangan 4G di sana," tandasnya.
(adt/eno)