Pengiriman Smartphone 4G Kalahkan 3G di Indonesia

Aditya Panji | CNN Indonesia
Minggu, 22 Mei 2016 10:00 WIB
Dari 6,5 juta unit ponsel pintar yang dikapalkan ke Indonesia, sebanyak 3,3 juta atau 52 persen di antaranya adalah ponsel 4G LTE pada kuartal pertama 2016.
Menkominfo Rudiantara meresmikan jaringan 4G LTE nasional di Museum Nasional, Jakarta, Jumat, 11 Desember 2015. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Untuk pertama kalinya di Indonesia, jumlah pengiriman ponsel pintar berteknologi 4G LTE lebih banyak jumlahnya dibandingkan ponsel pintar 3G para kuartal pertama 2016, menurut data IDC Indonesia.

Lembaga riset ini mencatat pada kuartal ini ada 6,5 juta unit ponsel pintar yang masuk Indonesia. Dari jumlah itu, sebanyak 3,3 juta unit merupakan ponsel pintar 4G atau menyumbang 52 persen dari total pengapalan pada kuartal pertama 2016.

Perkembangan ini didorong banyak mengalirnya ponsel 4G LTE yang dibanderol mulai dari US$100 sampai US$150 ke Indonesia, termasuk dari merek Samsung, Lenovo, dan Oppo.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Vendor lokal juga berusaha mendapatkan pasarnya untuk ponsel pintar 4G LTE, terutama mengincar mereka yang baru beralih dari ponsel fitur ke ponsel pintar, atau mengincar konsumen yang aktif memanfaatkan media sosial sampai tujuan hiburan.

Secara tak langsung pertumbuhan ini juga didorong oleh ketersediaan jaringan 4G LTE dari operator seluler yang kini telah hadir di sejumlah kota.

IDC mengatakan rata-rata harga jual ponsel 4G di awal tahun ini tumbuh menjadi US$141 dibandingkan US$111 di kuartal empat 2015.

Senior Market Analyst Client Devices IDC Indonesia, Reza Haryo, memprediksi pertumbuhan ponsel 4G LTE di Indonesia akan tetap kuat dengan pertumbuhan dua digit selama beberapa tahun ke depan.

IDC mencatat tidak banyak model baru yang diluncurkan para vendor di kuartal karena alasan dua faktor. Pertama, kinerja sell-out yang relatif rendah di kuartal empat 2015 yang mengakibatkan carry-over pada kuartal kedua 2016. Kedua, pasar mengalami pelambatan setelah periode Tahun Baru China.

"Dengan demikian terjadi pengiriman yang melambat pada akhir Februari dan awal Maret," kata Reza dalam siaran pers yang diterima CNNIndonesia.com.


Samsung masih menjadi penguasa pasar ponsel pintar Indonesia dengan 33 persen. Menurut Reza, perusahaan asal Korea Selatan itu bisa tumbuh berkat upaya promosi besar, penawaran cashback, dan bundel dengan layanan seluler untuk seri Galaxy J.

Sementara produk-produk ponsel pintar asal China menurut IDC terus memperluas pasar merek di Indonesia sebesar 23 persen di kuartal pertama 2016, dibandingkan 21 persen pada kuartal sebelumnya dan 12 persen pada tahun lalu. Pangsa pasar produk asal China ini lebih besar dibandingkan produk lokal di Indonesia.

IDC mencatat Oppo masih jadi produsen asal China yang terbesar di Indonesia. Kampanye mereka memfokuskan pada promosi ponsel model baru dan perusahaan memberi insentif bagi pengecer yang menjual Oppo F1.

Di sisi lain Lenovo terus membangun pijakan yang kuat dengan menjalin kemitraan dengan enam etailer (e-commerce) di Indonesia untuk menjual model yang banyak dinanti konsumen, seperti Lenovo K4 yang dibundel dengan perangkat virtual reality.

Dari sekian banyak merek ponsel di Indonesia, vendor yang berada dalam daftar lima besar menurut IDC adalah Samsung, Oppo, Asus, Advan, dan Evercoss. IDC tidak memberi pemeringkatan pada lima vendor tersebut. (adt/adt)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER