Jakarta, CNN Indonesia -- Apple diprediksi akan bernasib sama seperti BlackBerry. Pernah mencicipi masa kejayaan sebagai produsen ponsel pintar bagi pebisnis, lalu kemudian meredup.
Marco Arment, seorang blogger Apple yang cukup kondang memprediksi bahwa perusahaan pimpinan Tim Cook tersebut akan mengalami kejatuhan yang sama seperti BlackBerry.
Dalam sebuah publikasi blognya, Arment menuliskan argumennya mengenai betapa hebatnya BlackBerry dalam memproduksi ponsel dan mendominasi pasar sebelum muncul iPhone dari Apple.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kala itu, masalah besarnya terdapat pada peluncuran iPhone yang tak hanya menciptakan perangkat lebih canggih, namun dianggap mengubah para pengguna secara keseluruhan dari segi usage.
Menurut Arment, BlackBerry sangat hebat dalam mengembangkan perangkat untuk aktivitas e-mail dan panggilan telepon, namun Apple meluncurkan App Store dan semua aplikasi bisa didapatkan di sana.
Ponsel pitar dari Apple diklaim pada dasarnya mengubah definisi ponsel pintar, dan BlackBerry tidak mampu mengejarnya.
'Nasib Apple Bisa Seperti BlackBerry'
"Tidak ada inisiatif baru, perubahan manajemen, atau akuisisi pada 2007 yang bisa menyelamatkan BlackBerry. Semuanya terlambat, jaraknya terlalu besar," tulis Arment.
Mengutip situs Business Insider, kini perhatian yang muncul adalah Apple diyakini bisa bernasib sama seperti BlackBerry dan produknya tergantikan secara keseluruhan.
"Sekarang Amazon, Facebook, dan Google punya andil besar dalam teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), asisten digital pintar, dan suara antarmuka (voice interface). Semuanya bisa menjadi elemen yang ada di dalam perangkat kita," tulisnya.
Ia menyambung, "jika mereka melakukan hal yang benar, saya khawatir pada Apple."
Menurut pandangan Arment, tiga raksasa teknologi yang ia sebutkan itu selama ini secara aktif telah menginvestasikan layanan AI dalam bentuk big data. Bahkan Marc Benioff selaku CEO perusahaan komputasi awan Salesforce mengatakan bahwa AI bisa menjadi 'sesuatu' yang besar ke depannya.
Dari situ, Apple dianggap tertinggal jauh mulai dari penelusuran (search) hingga proses bahasa. Asisten digital Amazon Echo dinilai lebih canggih memainkan lagu sesuai permintaan pengguna ketimbang Siri Apple — bahkan untuk pemahaman penelusuran pun masih dianggap lebih baik Amazon Echo.
AI yang dikembangkan Google juga dianggap canggih, salah satunya saat permainan Go yang mampu mengalahkan pemain manusia.
Dijelaskan Arment, mesin AI yang dipakai pada Google Now dan Google Photos menjadi contohnya. AI bisa mengenali apa yang ada di dalam foto tersebut sehingga memungkinkan pengguna mencari sebuah gambar tanpa harus melakukan tagging.
Lebih lanjut, Arment berpendapat bahwa Google sedang membangun teknologi baru untuk masa depan yang tak hanya soal ribuan aplikasi mobile, namun juga cara berbeda dalam komputasi secara bersamaan.
Hal tersebut, sekali lagi, dianggap mampu mengubah cara penggunaan ponsel pintar dan Apple sudah jauh tertinggal.
"Tapi apabila Google benar, tidak bisa dikejar secara cepat. Tidak akan cukup untuk membeli kreator Siri," klaim Arment.
Kendati begitu, apabila Google salah, maka ia kembali harus mengalami kegagalan besar seperti kacamata pintar Google Glass.
(tyo/tyo)