Microsoft Ingin Rayu Pengguna iOS dan Android

Hani Nur Fajrina | CNN Indonesia
Minggu, 29 Mei 2016 14:19 WIB
Microsoft kini tidak fokus pada pengembangan perangkat ponsel pintar Windows Phone, melainkan lebih meningkatkan pengembangan aplikasi.
Ponsel Windows besutan Microsoft (Dok.Micorosft)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan teknologi Microsoft menyadari betul pentingnya mengembangkan layanan yang bisa lintas platform. Tujuannya sederhana, yakni agar para pengguna bisa menggunakannya tanpa memiliki keterbatasan, meski hal itu harus 'melupakan' produk ponselnya.

Director Developer Experience & Evangelism Group Microsoft Indonesia Anthonius Henricus mengatakan, bahwa perusahaan kini tidak fokus pada pengembangan perangkat ponsel pintar Windows Phone, melainkan lebih meningkatkan pengembangan aplikasi yang membantu aktivitas para pengguna.

"Bisa dibilang kami bukan lagi produsen smartphone device. Sesuai keinginan Satya (Satya Nadella, CEO Microsoft) bahwa tujuan kami sekarang adalah bukan untuk memproduksi perangkat mobile, tetapi membuat semua pengguna menjadi mobile," ucap Anthonius kepada sejumlah awak media usai acara Developer Festival 2016 di Jakarta, Kamis (26/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari semangat tersebut, lelaki yang akrab disapa Anthon itu menambahkan, Microsoft kini lebih fokus pada pengembangan peranti lunak yang bisa lintas platform. Layanan yang saat ini sedang menjadi andalan Microsoft sendiri adalah komputasi awan alias cloud.

Anthon memaparkan, layanan cloud mampu menampung segala data digital dan bisa diakses dari perangkat apapun dan dari platform apapun, yakni iOS, Android, dan tentunya Windows.

"Kami ingin penggunaan layanan kami termasuk cloud, bisa diakses oleh pengguna dari platform apapun agar tidak ada keterbatasan. Hal inilah yang kami yakini bisa mewujudkan bahwa era sekarang yang harus dikedepankan adalah mobilitas si pengguna, bukan lagi perangkat yang mobile. Kami sadar bahwa orang-orang membawa device lebih dari satu dengan OS yang berbeda-beda," imbuhnya.

Sayangnya karena keterbatasan waktu, Anthon tidak sempat menambahkan beberapa hal lagi mengenai nasib Windows Phone untuk ke depannya akan seperti apa jika perusahaan lebih fokus pada pengembangan aplikasi atau peranti lunak.

Sebelumnya pada kuartal empat 2015, Microsoft menjual 4,5 juta unit ponsel Lumia, turun dari 10,5 juta pada kuartal empat 2014. Microsoft pun memprediksi penurunan penjualan ponselnya masih berlanjut sampai kuartal berikutnya.

Di sisi lain, sekadar diketahui baru-baru ini mencuat laporan mengenai rencana Microsoft global yang ingin mencoba mengatur strategi baru di bisnis ponsel pintar. Salah satunya adalah dengan merampingkan jumlah karyawan di bisnis ini.

Demi alasan sebagai bagian dari program merekonstruksi kembali bisnis ponsel perusahaan, Microsoft berencana memecat sekitar 1.350 karyawan di unit kantor yang berlokasi di Finlandia. Tak berhenti di situ, pemutusan hubungan kerja susulan akan berimbas pada 500 karyawan skala global. Kabarnya semua staf tersebut berada di divisi pengembangan perangkat keras (hardware).

Situs Windows Central mewartakan, Microsoft akan merombak segala kekurangan dengan merogoh kocek sebesar US$950 juta atau sekitar Rp12,9 triliun. Sedangkan US$200 jutanya akan dialokasikan untuk pesangon para karyawan yang terkena PHK. (tyo)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER